HAI-Online.com -Masih ingat nggak sob kalau beberapa waktu lalu Mabes Polri dan Polda Metro Jaya membentuk Satgas Antimafia Bola untuk mengusut tuntas dugaan pengaturan skor yang terjadi di dunia persepakbolaan Indonesia?
Jadi semenjak dibentuk pada 20 Desember lalu,Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan bahwa Satgas Antimafia Bola telah mendapatkan banyak aduan dari masyarakat.
Dilansir dari BolaSport.com,sampai pada hari Minggu kemarin (30/12), Satgas Antimafia Bola setidaknyaudah menerima sebanyak 229 aduan masyarakat (dumas).
Dari ratusan laporan yang diterima, ada berbagai macam pihak yang dilaporkan oleh masyarakat terkait dugaan pengaturan skor, di antaranya terkait wasit, pemain, pertandingan, maupun pengurus klub.
Baca Juga : Banting Setir, Ini Pekerjaan 5 Bintang WWE Usai Pensiun dari Dunia Gulat
Meskipun begitu, Dedi sendiri menjelaskan bahwa daru 229 laporan yang diterima, hanya ada 48 laporan yang layak dijadikan bahan informasi, klarifikasi, konfirmasi, dan verifikasi setelah dilakukan assesment dan analisa.
"Data ini dari masyarakat, masyarakat laporkan ke Satgas. Untuk pemain yang aneh, pemain yang seharusnya menendang dan gol tetapi tidak gol, pemain yang gol bunuh diri,nahitu akan didalami," terang Dedi.
Lebih lanjut, pihaknya berharap supaya segala informasi yang disampaikan masyarakat kepada Satgas Antimafia Bola harus berbasiskan kepada data dan bukti, bukan hanya sebatas rumor belaka.
Kami selalu mengharapkan (laporan) berbasis data, jangan hanya katanya, infonya. Nanti satgas mengalami kesulitan menganalisa. Kalau berbasis data, itu dikembangkan oleh Satgas," tambah Dedi.
Baca Juga : Review Tren Musik 2018: Folk Udah Mentok, Pop dan Hip Hop Makin Top.
Hingga saat ini, Satgas Antimafia Bola telah berhail menjerat empat tersangka, di antaranyaPriyanto alias Mbah Pri, Anik Yuni Artikasari alias Tika, Tjan Lin Eng alias Johar, dan Dwi Irianto alias Mbah Putih.
Kita doain aja sob agar semua pelaku bisa segera terciduk sehingga ke depannya dunia persepakbolaan Indonesia bisa lebih baik dan bersih! (*)