Duh, Indonesia Jadi Negara dengan 'Spam' Tertinggi di Asia Tenggara

Jumat, 21 Desember 2018 | 13:47
47156764

A man holding smartphone with one new message on a screen. Closeup shot.

HAI-Online.com - Sebagai pengguna teknologi komunikasi, pastinya lo pernah ngalamin yang namanya 'Spam'.

Entah itu telepon dari nomor nggak dikenal, SMS menang undian, nawarin kredit pinjaman, menang undian berhadiah, dan yang paling nyebelin ... SMS minta kirimin pulsa. Hhhhh!

Siapa coba yang nggak bete kalo dapet 'spam'?

Truecaller, sebagai salah satu penyedia jasa layanan menyaring panggilan dan SMS 'spam' baru-baru ini ngerilis laporan khusus yang berjudulTruecaller Insight Special Report.

Berdasarkan siaran pers yang HAI terima,Indonesia nempatin posisi keenam belas secara global dan posisi teratas di kawasan Asia Tenggara terkait jumlah panggilan spam yang diterima dengan 15% dari semua panggilan yang diterima pengguna Truecaller adalah panggilan spam.

Indonesia adalah negara yang terkena dampak spam tertinggi di kawasan Asia Tenggara dengan rata-rata 9,9 panggilan per bulan diikuti oleh Malaysia dengan rata-rata 6 panggilan per bulan.

Baca Juga : Ini Dia Sederet Keprihatinan di Balik Kehebohan Tol Trans Jawa

Truecaller
Truecaller

Ini jumlah spam yang sering didapet orang Indonesia

Dengan pertumbuhan spam 161% di Indonesia sejak awal 2018, Truecaller juga nemuin basis pengguna Indonesia telah berkembang menjadi 1,3 juta.

Nah, berdasarkan kategori 'spam' yang sering didapat masyarakat Indonesiameliputi sektor layanan keuangan dan operator dengan 81% panggilan yang diterima mencakup berbagai penawaran yang sangat mengganggu.

Setelah ditelusuri, sebagian besar panggilan 'spam' yang masuk berkedok kasus penipuan, sob. Duh, mesti hati-hati, kalo ngasih nomor handphone.

Spam berikut diikuti oleh perusahaan asuransi dengan persentase sebesar 20%.

Panggilan terkait penipuan dan gangguan masing-masing mengumpulkan 10% dan 9%. Panggilan spam yang telah diblokir dan diidentifikasi oleh Truecaller tahun ini mencapai 19 juta, sob.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya