5 Motor Bebek Sport yang Bisa Dibilang Produk Gagal di Indonesia

Kamis, 20 Desember 2018 | 17:00
Yamaha

Yamaha Tiara S 120

HAI-online.com -Di antara ketenaran motor-motor matic maupun motor sport di masa sekarang,jenis motor lain seperti motor bebek sport juga pernah berjaya pada masanya.

Motor bebek sport ini umumnya digunakan oleh para cowok yang mengidolakan tampilan sporty serta motor dengan tarikan yang kencang.

Namunnggak semua motor bebek sport juga laris di pasaran,bahkan beberapa di antaranya ada yang dianggapproduk gagal. Dilansir dari berbagai sumber, ini dia 6 motor bebek sport yang dianggapproduk gagaldi Indonesia:

Baca Juga : Mobil Honda City Bekas Masih Jadi Idola di Pasaran, Harganya Udah Jatuh Mulai Dari Rp60 Jutaan

1. Honda CS1

Honda
Honda

Honda CS1

Motor yangrilistahun 2008 ini memang dianggap kurangdiminatidi pasaranIndonesia karena tampilan body yang kurang elegan.

Penjualan motor ini kalah jauh dibanding dengan penjualan motor-motor matic buatan Honda.

2.Yamaha TiaraS 120

Yamaha
Yamaha

Yamaha Tiara S 120

Yamaha TiaraS 120merupakan salah satu dari sejumlah motor Ayago(Ayam Jago)legendaris yang pernahada di Indonesia.

Meski pada masanya kurang populer, motor ini dipercaya sebagai cikal bakal adanya motor Satria Fu yang populer.

3.Yamaha 125ZR

Yamaha
Yamaha

Yamaha 125ZR

Yamaha 125ZR yang pertamamuncul di Indonesia tahun 2000anmemang cukup diminati untuk digunakan di lintasan balapsaatitu.

Namun kepopuleran motor ini di arena balap nggak sama dengan yang ada di pasaran umum.

Baca Juga : Ternyata Mobil Bekas Jenis Ini yang Jadi Incaran Menurut Mobil88

4.Suzuki RK Cool 110

Suzuki
Suzuki

Suzuki RK Cool 110

Rilis di tahun 2002, Suzuki RK Cool 110 menandai kembalinya Suzuki dalam bursa motor bebek bersuspensi depan sport yang sering disebut "Ayam Jago" ini setelah absen sekitar 10 tahun.

Namun sayang, motor ini kalah populer dengan motor-motor lain di eranya.

5.Suzuki Arashi 125

Suzuki
Suzuki

Suzuki Arashi 125

Motor bebek sport buatan Suzuki ini pertama kali rilis di Indonesia pada Maret 2006. Motor ini bertahan selama 3 tahun sebelum akhirnya tutup produksi pada tahun 2009.

Hasil akhir penjualan Arashi yangnggak baik ini seolah-olah menunjukan selera konsumen Indonesia yang masih belum puas dengan produk yang mereka buat.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya