Diputar Versi Unrated, Film Kontroversial Lars von Trier 'The House That Jack Built' Terancam Sanksi

Minggu, 02 Desember 2018 | 13:30
IFC Films

The House That Jack Built

HAI-Online.com -Setelah ditunggu banyak pihak, film penuh kontroversial garapan Lars von Trier,The House That Jack Builtakhirnya untuk pertama kali diputar secara umum di beberapa bioskop Amerika Serikat pada Rabu lalu (28/11).

Uniknya lagi, pemutaran yang hanya digelar satu hari tersebut, IFC films menyuguhkan penontonversi unrated dariThe House That Jack Builtsebelum akhirnya versiedited theatrical cut-nya diputar pada 14 Desember mendatang.

Dekatnya jarak antara pemutaran versiunrated dantheatrical itulah yang kemudian menjadi kontroversi dan membuat IFC Films terancam sanksi dari Motion Picture Association of America (MPAA).

Menurut MPAA, apa yang dilakukan oleh IFC Films udah melanggar aturan tentang sistem pemberian rating, apalagi distributor dari The House That Jack Builtmelakukannya tanpa memberikan surat pernyataan kepada pihaknya.

Baca Juga : Wih, Blade Runner 2049 Bakal Digarap Menjadi Serial Anime Nih

Hal itulah yang kemudian membuat IFC Films terancam dilarang berpartisipasi dalam sistem ratinghingga 90 hari dan 'R rating' yang diberikan kepadaThe House That Jack Builtjuga bisa saja dicabut.

Sebelumnya, film yang disutradarai oleh Lars von Trier ini sendiri sudah menuai kontroversi sejak pertama kali diputar dalamFestival Film Cannes 2018 yang digelar pada bulan Mei lalu.

Ini terjadi karena dalam film The House That Jack Built, banyak sekali adegan yang menampilkan kekerasan, seperti memotong payudara dari korban pembunuhan, ataupun penembakan terhadap anak-anak.

Bahkan saking mengerikannya, sebanyak lebih dari 100 orang memilih walk out meninggalkan lokasi pemutaran ketika film ini tengah ditayangkandiFestival FilmCannes 2018.

Baca Juga : Mobile Legends Bakal Dipertandingkan di SEA Games 2019 Mendatang

The House That Jack Built menceritakan seorang arsitek gagal dan sosiopat bernama Jack yang gemar melakukan aksi pembunuhan dan mengganggap korbannya sebagai karya seni yang mendefinisikan capaian hidupnya sebagai pembunuh berantai di Pacific Northwest.

Hmm kayanya bakalan menarik nih ini film sob, kira-kira bakalan masuk ke Indonesia nggak ya? (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya