Kenapa SpongeBob SquarePants Mengambil Setting Bawah Air? Ini Kata Stephen Hillenburg

Rabu, 28 November 2018 | 15:30
Consequence of Sound

Stephen Hillenburg

HAI-Online.com -Selama pemutarannya di televisi, banyak misteri dalam SpongeBob SquarePants yang hingga saat ini membuat banyak orang penasaran, salah satunya mengenai alasan mengapasang kreator memilih setting tempat di bawah laut.

FYI, pembuatan serial SpongeBob SquarePants sendiri bermula saat kreatorRocko's Modern Life, Martin Olson membaca komik garapan Stephen Hillenburg berjudul 'The Intertidal Zone' yang menceritakan tentang kehidupan bawah laut.

Menemukan hal-halmenarik di dalam komik tersebut, Martin Olson lalu mendorong Hillenburg untuk membuat sebuah TV series dengan konsep sama seperti yang ada di'The Intertidal Zone'.

Dari situlah Stephen Hillenburg kemudian tertarik untuk membuat serial animasi buatannya sendiri, dengan mempertontonkan sebuah karakter yang originalkepada semua orang.

"Aku ingin membuat tontonan yang menceritakan tentang sebuah karakter yangbenar-benar original," terang pria asal Amerika Serikat tersebut seperti yang dilansir HAI dari New York Times.

Baca Juga : Mengenal ALS, Penyakit yang Merenggut Nyawa Kreator SpongeBob

Ketika sedang mempertimbangkan karakter apa saja yang akan ada di film animasi buatannya, Steve teringat betapa terpesona murid-muridnya di Ocean Institute terhadap makhluk-makhluk yang hidup di kolam air pasang, seperti sponge, bintang laut,gurita, dan juga kepiting.

Hal itulah yang kemudian mendorong Hillenburg untuk membuat TV series dengan mengambil latar tempat di bawah air dan berfokus pada hewan-hewan yang sempat membuat para muridnya terkesan.

"Aku ingin membuat sebuah kota kecil di bawah air di mana karakter-karakter yang ada lebih mirip dengan kita (manusia) daripada ikan. Mereka punya api, bisa berjalan, mengemudi, memiliki hewan peliharaan, dan pergi berlibur," terangnya lebih lanjut.

Selain itu, pemilihan SpongeBob sebagai pemeran utama karena Hillenburg menginginkan sesuatu yang original dan jarang ditemukan pada animasi-animasi lain sebagai sebuah karakter.

"Karena aku ingin membuat karakter yang original, aku memilih sponge laut karena dia merupakan hewan yang lucu, dan paling aneh jika dibanding dengan lainnya," tambah Steve

Baca Juga : Netflix Niat untuk Garap Cowboy Bebop Jadi Serial Live-Action

Hingga akhirnya, suami dari Karen Hillenburg ini mencoba memasukkan film animasi garapannya pada 1997 ke Nickelodeon, sebelum akhirnya berhasil mengudara untuk pertama kalinya di tahun 1999.

Keputusan Steve untuk banting stir dari dunia pendidikan menjadi seorang animator pun terbilang tepat, terbukti hingga tahun 2017 laluenjualan merchandise SpongeBob SquarePants berhasil menghasilkan sekitar 13 miliar dollar AS (188 triliun rupiah), dan film animasinya diputar di lebih dari 200 negara. (*)

Tag

Editor : Alvin Bahar