Cuma di China: iPhone Dipakai Orang Miskin, Xiaomi Dipakai Orang Kaya

Sabtu, 24 November 2018 | 18:40
Youtube

Ponsel iPhone dan Xiaomi

HAI-Online.com - Selama ini, ponsel-ponsel iPhone yang dibuat Apple dianggap sebagai produk yang memberikan kesan mewah di masyarakat.

Hal ini mungkin disebabkan karena harganya yang bisa dibilang tinggi atau Apple kerap membuat produk yang dicitrakan dengan kelas atas.

Namun, berdasarkan artikel yang ditulisSouth China Morning Post, premis ini justrunggak berlaku di China.

Sebuah riset yang dilakukan lembaga MobData, justru menemukan pengguna iPhone diCina mayoritas berasal dari kalangan "invisible poor" atau miskin terselubung.

Baca Juga : Perangkat Tongkat Sihir Harry Potter dari Apple Ini Punya Fungsi Tersembunyi

Miskin terselubung ini maksudnya adalah kemiskinan yang nggak terlihat karena tertutup penampilan dan gayanyaseolah orang tersebut mampu secara finansial.

Pemilik iPhone di China disebut berasal dari kalangan perempuan yang belum menikah, usia 18-34 tahun, tamatan SMP atau SMA, ekonomi sulit, nggak banyak memiliki aset dan rata-rata pendapatan sebulan maksimal3.000 yuan atau Rp 6,3 juta.

Sedangkan penggunak ponsel merek lain seperti Huawei dan Xiaomi disebut berasal dari kalangan berada.Penggunanya berasal dari kalangan laki-laki menikah dengan rentang usia 25-34 tahun.

Mereka mengenyam pendidikan diploma atau sarjana dan memiliki pendapatan antara 5.000-20.000 Yuan (Rp 10,5 juta- Rp 42,2 juta). Mereka rata-rata sudah memiliki rumah tinggal dan mobil pribadi.

Baca Juga : 5 Ponsel Terlaris Sepanjang Masa, Ada Merek yang Kamu Kenal?

Namun faktanya, Apple saat ini masih menguasai 9 persen pasar smartphone di China. Sedangkan 80 persen pangsa pasar secara umum dikuasai empat vendor lokal, yaitu Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi.

Data yang dirilis MobData inijuga sulitmemberikan gambaran utuh mengenai karakteristik pengguna smartphone di China.

Sebab, perusahaan yang berbasis di Shanghai, China itu nggak mengungkapkan berapa jumlah atau siapa saja responden yang mereka gunakan dalam penelitian tersebut. (*)

Tag

Editor : Al Sobry

Sumber Kompas.com, South China Morning Post