"Kalau masalah artwork, kita dapat insight dari Kolibri Rekords. Ada cerita juga, sih, pas kita tur Southeast Asia bareng Kolibri. Waku itu bareng Bedchamber dan Gizpel juga," ujar Akbar. "Kita ke toko musik, liat piringan hitam 7" tahun '80-an gitu, new wave, lah. Terus memang bungkusnya banyak bintang, bulat, ada foto-foto gitu."
Akhirnya, Ratta dan Nadine dari Kolibri Rekords terinspirasi untuk membuat artwork dari Not Sad, Not Fulfilled!
"Nah si Ratta dan Nadine, desainer dari artwork ini, ngeliat cover 7" itu. Mereka merasa kalau itu Grrrl Gang banget," paparnya bercerita.
Pesan Feminisme di Liriknya
Kalau kalian perhatikan, terdapat satu lagu di EP Not Sad, Not Fulfilled berjudul Guys Don't Read Sylvia Plath yang memiliki lirik cukup berani.
Di situ, digambarkan seorang cewek yang menolak menjadi ibu dan istri. Menolak "takdir dan kodrat wanita" seperti yang digaungkan banyak orang.
"Gue merasa sedang frustrasi saat gue menulis lagu itu, seperti ada banyak harapan yang ada di tangan gue," ujar Angee bercerita dengan sangat sumringah. "Beberapa orang berharap gue jadi seorang ibu dan menginginkan gue menikah, tapi gue nggak mau itu."
Untuk yang belum tau, Sylvia Plath adalah seorang sastrawan Amerika Serikat kelahiran 1932. Ia populer lewat novel semi-autobiografinya berjudul The Bell Jar yang bercerita tentang perjuangannya melewati masa depresi. Ia meninggal pada 1963 karena bunuh diri.
Kini, Grrrl Gang sedang melakoni tur panjangnya sampai tanggal 16 November mendatang. Tur ini sudah dimulai sejak tanggal 13 Oktober di Rossi Musik, Jakarta, dan bakal berakhir di Jogja National Museum, Yogyakarta.
Melawan Mitos Band Kuliah Gampang Bubar