Follow Us

#SayaPilihBumi: Pelajar SMA Bikin Envirochallenge Demi Temukan Solusi Kreatif dan Unik Selamatkan Bumi Kita!

HAI Internship - Jumat, 28 September 2018 | 11:15
Para peserta, guru, mentor, dan juri di acara press conference Envirochallenge
Syifa/HAI

Para peserta, guru, mentor, dan juri di acara press conference Envirochallenge

HAI-Online.com - Sampah plastik yang kita hasilkan selama ini, udah masuk kondisi darurat dan mengancam keberlangsungan kehidupan kita dan bumi. Setuju nggak, sob?

Karena itu juga, Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) dan United in Diversity (UID) menggagas Envirochallenge. Sebuah tantangan buat anak SMA dan sederajat. Para pelajar ini nantinya dibekali ilmu dan dana dalam upaya pengurangan sampah plastik di lingkungan sekolah mereka.

Para peserta Envirochallenge berasal dari 25 sekolah SMA dan sederajat di Jabodetabek, Bandung Metropolitan, dan Bali. Mereka bakal ditantang buat menjawab isu seputar penyelamatan lingkungan, terutama polusi plastik, dengan pendekatan sustainable Development Goals (SDGs).

Ide unik para peserta

Dari 25 peserta, udah terpilih 10 peserta terbaik yang datang ke Jakarta buat menghadiri sesi coaching yang dilaksanakan selama dua hari dan difasilitasi sama GIDKP dan UID pada 26-27 September. Beberapa di antaranya adalah SMKN 5 Bandung, MAN 4 Tangerang, dan SMA Insan Cendekia Madani.

Keempat sekolah ini punya ide yang luar biasa keren untuk mengurangi sampah plastik yang ada di sekolah mereka. Ide-ide mereka sederhana, dekat, dan yang pasti gampang banget buat dilakukan.

Baca Juga : Berguna Banget, Pelajar SMKN 5 Bandung Manfaatin Plastik Jadi Kursi #SayaPilihBumi

Misalnya, kayak yang dilakukan sama MAN 4 Tangerang. Program yang digagas sama sekolah ini namanya Gapeka atau Gerakan Pembalut Kain. Yap, para penggagas gerakan Gapeka ini bakalan mendorong para siswi di sekolah mereka buat mengganti penggunaan pembalut konvensional dengan pembalut kain yang lebih ramah lingkungan.

Selain itu, ada juga ide asik dari SMKN 5 Bandung. Sekolah yang didominasi sama jurusan teknik bangunan ini menciptakan solusi yang kreatif parah dari sampah plastik. Salah satunya adalah memanfaatkan sampah plastik kecil-kecilan kayak bungkus permen, kopi, dan kemasan sachet lain yang dimasukan ke dalam botol plastik minum ukuran apapun.

Nantinya, botol tersebut harus diisi sepadat mungkin agar kuat. Lalu beberapa botol dirangkai jadi persegi, dan diubah jadi tempat duduk lucu. Uniknya, tempat duduk tersebut kuat banget, sob! HAI udah cobain sendiri.

Dan ada juga solusi inovatif dari SMA Insan Cendekia Madani yang berguna banget khususnya buat kamu para pengguna jasa laundry kiloan. Sekolah asrama ini sering banget mendapat masalah soal banyaknya sampah plastik bekas laundry.

Makanya, mereka dapet ide deh buat memanfaatkan baju bekas buat dirangkai dan dijadikan kantong laundry serbaguna yang pastinya tahan lama.

Gerakan berkelanjutan

Ide-ide menarik yang muncul dari 10 sekolah terpilih ini, nantinya bakalan beneran dilaksanakan, sob. Setelah mendapat coaching di Jakarta, nantinya mereka bakal diberi waktu buat mengimplementasikan program lingkungan rancangan mereka.

Makanya pelaksanaan program ini sendiri bisa memakan waktu sampe 6 bulan, mulai Agustus kemarin sampai Desember nanti.

"Kegiatan Envirochallenge ini nantinya diberikan waktu 3 bulan setelah coaching. Mereka akan mendapatkan pendampingan dari mentor GIDKP dan UID. Kegiatan ini ditujukan untuk jadi kegiatan berkelanjutan," kata Tiza Mafira dari GIDKP.

Nantinya, 10 sekolah terpilih ini bakal mendapatkan dana Rp5 juta buat membantu mereka melakukan gagasannya. Nantinya, di bulan Desember bakal diumumkan 3 sekolah terbaik yang layak mendapatkan dana tambahan sebesar Rp2,5 juta.

Gimana sob, menurut kalian? Program-programnya kece nggak? Jangan mau ketinggalan sama para pelajar kreatif ini, lo juga bisa ikutan gerakan kampanye buat mengurangi sampah sedotan plastik demi melestarikan bumi ini yang HAI lakukan bersama National Geographic Indonesia. Ikutan juga yuk, lewat hashtag #SayaPilihBumi. (*)

Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa/HAI

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest