Follow Us

5 Tunggal Putra Indonesia Peraih Emas Asian Games Sebelum Jonatan Christie

Alvin Bahar - Rabu, 29 Agustus 2018 | 16:03
Jonatan Christie mendapatkan medali emas
Kompas.com

Jonatan Christie mendapatkan medali emas

HAI-ONLINE.COM - Bulutangkis jadi salah satu cabang olahraga andalan Indonesia karena selalu menyumbangkan medali dalam setiap perhelatan olahraga baik di level Asia Tenggara, Asia, bahkan dunia.

Pada Asian Games 2018, Indonesia mendapatkan dua medali emas dari dua nomor yaitu tunggal putra dan ganda putra.

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie mendapatkan medali emas setelah mengalahkan pemain Taiwan, Chou Tien Chen, Selasa (28/8/2018).Keberhasilan Jonatan alias Jojo membuat Stadion Istora Senayan gegap gempita. Keriuhan juga terasa di jagad maya.

Terakhir, pada ajang Asian Games, nomor tunggal putra menyumbangkan emas pada Asian Games 2006 melalui Taufik Hidayat.

Setelah itu, pada Asian Games 2010 dan Asian Games 2014, pemain tunggal putra Indonesia belum berjaya.

Dalam sejarah Asian Games, selain Jonatan, tercatat lima pemain tunggal putra Indonesia yang pernah meraih medali emas. Siapa saja mereka?1. Tan Joe Hok 1962 (Jakarta, Indonesia)

Untuk pertama kalinya cabang bulu tangkis diikutsertakan dalam Asian Games dan Indonesia langsung mendominasi dengan meraih lima medali emas dari enam partai yang dipertandingkan.Salah satunya adalah tunggal putra yang dimenangkan Tan Joe Hok. Di babak final ia mengalahkan wakil Malaya (sekarang Malaysia), Teh Kew San yang meraih perak.Sementara posisi ketiga dimenangkan pebulutangkis Indonesia, Ferry Sonneville.

2. Ang Tjin Siang 1966 (Bangkok, Thailand)

Ang Tjin Siang yang kemudian berganti nama jadi Muljadi, memenangkan medali emas untuk Indonesia di cabang bulu tangkis tunggal putra di Asian Games 1966 di Bangkok, Thailand.

BACA JUGA: 'Plaza Indonesia' Ternyata Punya Jasa di Asian Games Jakarta 1962

3. Liem Swie King (Asian Games 1978 di Bangkok, Thailand)

Liem Swie King meraih medali emas untuk Indonesia dari nomor tunggal putra setelah memenangkan pertandingan final Asian Games 1978 di Bangkok.Ia mengalahkan atlet asal China, Han Jian.King tercatat kerap menjuarai pertandingan tingkat dunia seperti All England 1978 dan 1979, serta juara dunia pada 1982.Pria Kelahiran Kudus ini sekarang berusia 62 tahun dan sudah nggak lagi aktif di dunia bulutangkis nasional sejak memutuskan pensiun pada 1988.

4. Haryanto Arbi (Asian Games 1994 di Hiroshima, Jepang)Haryanto Arbi, atlet kelahiran 21 Januari 1972 ini, meraih medali emas pada Asian Games 1994 Hiroshima, Jepang.Saat itu, Arbi mengalahkan lawannya, sesama atlet Indonesia, Joko Suprianto, dan mengantarkannya berdiri di podium tertinggi.Pemain tunggal putra asal Kudus, Jawa Tengah ini memiliki julukan smash 100 watt sejak berhasil mengalahkan Rashid Sidek asal Malaysia yang ditakuti atas pukulannya yang kencang pada final Piala Thomas 1994.5. Taufik Hidayat (Asian Games 2002 di Busan, Korea Selatan dan Asian Games 2006 di Doha, Qatar)

Taufik Hidayat-Jonatan Christie
www.instagram.com/ami_gumelar

Taufik Hidayat-Jonatan Christie

Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat, tercatat dua kali meraih medali emas bulutangkis Asian Games, yaitu saat Asian Games 2002 dan Asian Games 2006.

Atlet asal Bandung, kelahiran 10 Agustus 1981, ini berhasil membuat Indonesia raya berkumandang di Korea Selatan, setelah mengalahkan pemain tuan rumah, Lee Hyun-Il, pada Asian Games 2002 di Busan, Korsel.Sementara saat final Asian Games 2006 di Doha, Qatar, Taufik melibas Lin Dan, atlet bulutangkis asal China.Selain Asian Games, Taufik juga mencatatkan prestasi lainnya, yaitu menjuarai Olimpiade Athena 2004 dan Kejuaraan Dunia BWF 2005.

Setelah 2006, Indonesia nggak meraih medali emas dari nomor tunggal putra bulutangkus pada Asian Games 2010 dan 2016. Kini, pada Asian Games 2018, pemain muda Jonatan Christie kembali melanjutkan tradisi emas dari sektor tunggal putra.

Artikel ini pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Jonatan Christie, Ini Tunggal Putra Indonesia Peraih Emas Asian Games"

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest