Lambton menceritakan, terdapat sebuah fakta unik dari pembuatan album Composure; ia nggak pernah merasa bisa secepat itu dalam membuat lagu-lagu.
"Ketika ada sesuatu (ide) yang dilempar, aku akan mengambilnya dan aku bisa melakukan apapun dan kapan pun dengan ide itu."
Dari semua dampak-dampak positif yang ia rasakan itu, terdapat dampak buruk yang membuatnya sangat capek mengidap gangguan bipolar.
"Ini adalah perbedaan yang jauh berbeda. Kamu nggak mau melakukan apapun, nggak ada yang menarik untukmu. Nggak mau menjadi apa-apa. Tidak mau bersosialisasi," ujarnya.
Salah satu lagu Real Friends berjudul From the Outside dari album Composure menceritakan bagaimana suasana hatinya yang sangat tidak bisa ditebak.
"Ini seperti tombol nyala dan matikan yang tidak bisa kamu kontrol. Kamu nggak tau kapan gangguan bipolar ini bakal menyerangmu, dan kamu nggak bakal tau apa yang bakal kamu hadapi," tuturnya.
Lambton, yang kini berusia 27 tahun, menyatakan kalau dirinya masih suka takut ketika menjalani pengobatan. Selama dua tahun ia mengidap gangguan bipolar, ia seringkali mengalami pengobatan yang membuatnya tidak nyaman.
"Jika aku nggak bisa mensosialisasikan apa yang aku rasa dan apa yang ada dalam diriku, bagaimana orang lain bisa membantuku atau berempati atau bersimpati dengan apa yang sedang aku alami?" kata Lambton.
Untungnya, Lambton memiliki kemauan untuk menjalani terapi dan lebih terbuka dengan teman-teman dalam hidupnya terkait gangguan bipolarnya.
Ia percaya bahwa kini dirinya sedang dalam "perjalanan" untuk lepas dari gangguan bipolar yang mengganggu hidupnya itu.
Jadi, buat kalian, siapapun kalian, yang mengalami gangguan mental seperti yang dialami oleh Lambton, jangan ragu untuk menceritakan apa yang kalian rasa kepada keluarga atau teman-teman kalian. Terutama, coba ikut terapi.