Saat itu, tren menulis kalimat dengan huruf besar-kecil, bahkan dicampur angka menjadi sebuah tolak ukur keeksisan seseorang.
Kalau tidak bisa nulis seperti itu, tidak eksis, tidak gaul.
Alay-ers juga suka terlibat dalam berbagai kegiatan yang bisa mendongkrak popularitas mereka.
Pokoknya, nggak ada rasa malu selama bisa tetap gaul dan eksis! Kira-kira seperti itu pegangan hidupnya.
Golongan alay-ers selalu ingin mendapat perhatian dan simpati dari orang lain.
Semakin maraknya jejaring sosial online, intensitas alay seseorang tumbuh makin pesat.
Orang-orang yang disebut alay ini biasanya juga selalu berusaha mengikuti tren fashion terbaru yang sedang hits.
Meski yang sedang tren adalah barang yang mewah atau mahal, mereka tidak segan mencari barang tiruannya.
Tujuannya hanya satu, yaitu untuk tetap up-to-date alias kekinan.
Baca Juga: Arti Kata 'OOT' yang Sering Ditemui Dalam Cuitan di Twitter
Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul "Ramai Diperbincangkan, Ternyata Ini Loh Asal-Usul Istilah "Alay" Itu!".