15 Tahun Berkecimpung Di Industri Musik Indonesia, Maliq & D’Essentials Ngerasa Mereka Selalu Berada Di Tengah

Maliq & D’essentials baru aja ngeluarin album yang berjudul Senandung Senandika pada acara Traxkustik Pop Hari Ini Edisi Senandung Senandika. Album yang dirilis pada hari Minggu, 21 Mei 2017 itu merupakan bentukan fisik dari Senandung Senandika. Sedangkan untuk versi digitalnya, album ini sebenarnya udah dirilis sejak tanggal 15 Mei 2017 bertepatan dengan hari jadi Maliq & D’essentials yang ke 15 tahun.

Wajar aja kalo Maliq & D’essentials mengejar penjualan versi digital dari album mereka daripada fisik, pasalnnya di Indonesia peminat dari album fisik memang bisa dibilang masih sangat kurang.

Pendapat Maliq & D’essentials soal industri musik Indonesia pun nggak ketinggalan di bahas dalam press confrence peluncuran albumnya saat itu. Maliq & D’essentials dipercaya udah makan asam manisnya garam dalam industri musik Indonesia dilihat dari umur mereka yang udah 15 tahun lamanya.

“Mengomentari mengenai industri musik (di Indonesia), ya kita pikir tergantung mandangnya. Ya kalo kita lihat ini emang masa transisi dimana label-label tuh yang dulunya jualannya udah tau formatnya seperti apa, di sini, di era digital ini semuanya berubah, mulai dari promosi marketing sampe distribusi dan rekaman itu sendiri berubah,” Jelas Angga

Nggak cuma sampai disitu aja, Angga menganggap kalo transisi ini adalah masa-masa yang seru. “Bagi yang gagal (menghadapi transisi) dianggap menurun dan bagi yang sukses dianggap naik-naik aja dan Maliq alhamdulillah ada ditengah-tengah aja. Dari dulu kita nggak pernah industri banget dan nggak independent banget, jadi kita selalu adaptasinya cukup cepat-lah.” Tambahnya.

Maliq & D’essentials emang terbukti konsisten terus berada di industri musik Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan telah dibuatnya 7 album miik mereka yang HAI jamin diantara kamu pasti nggak ada yang nggak pernah denger salah satu lagu dari album tersebut. Iya kan? (Nurul)