Follow Us

Persembahan Barasuara untuk JGTC ke-39 yang Memukau

Fadli Adzani - Senin, 28 November 2016 | 09:00
Barasuara
Fadli Adzani

Barasuara

Sejak jam 9 malam, ribuan pengunjung sudah rela berdesak-desakan di depan Teh Pucuk Harum Stage di perhelatan Jazz Goes to Campus ke-39 yang telah digelar dengan sukses kemarin (27/11) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.

Langit malam yang kelam dan bisikan angin sehabis hujan membuat suasana di sana menjadi sangat syahdu.

Yap, ribuan pengunjung yang sudah menunggu kurang lebih satu jam itu menunggu kehadiran Barasuara ke atas panggung. Memang, sih, sebagai salah satu grup musik yang sangat ditunggu di Jazz Goes to Campus, Barasuara berhasil menarik perhatian yang sangat mencolok pada malam itu.

Sesaat setelah sang pembawa acara meneriakkan "Barasuara", sorak sorai pengunjung semakin keras, Iga Massardi, selaku sang vokalis, naik ke atas panggung dengan gaya khasnya; mengenakan baju batik lengan panjang, celana panjang, dan gitar Fender Telecaster berwarna cokelat.

Naiknya Iga ke atas panggung pun diiringi teriakan-terikan histeris dari ribuan penggemar Barasuara. Seperti seorang pangeran bergitar yang sedang naik ke tempat tertingginya; panggung, Iga dan Barasuara menjadi objek yang dilihat dengan khidmat oleh ribuan pengunjung di sana.

Sejak awal Iga, TJ Kusuma, Gerald Situmorang, Asteriska Widiantini, Puti Chitara dan Marco Steffiano naik ke atas panggung, para pengunjung sudah mencium bau-bau penampilan yang memukau. Apalagi, malam itu, Barasuara nggak sendirian, namun ditemani oleh dua musisi jazz ternama Tanah Air, yakni sang legenda Indra Lesmana dan Adra Karim.

Kalau ngomongin masalah lagu yang Barasuara mainkan, karya-karya seperti Menunggang Badai, Nyala Suara, hingga Bahas Bahasa semuanya mereka mainkan.

Setlist Barasuara
Malam itu, nggak ada satupun pengunjung yang diam, semuanya dengan khusyuk berdendang dan melompat bersama iringan lagu-lagu yang dimainkan oleh Barasuara.

Momen-momen memukau seperti guitar battle antara Gerald dan Indra, mannequin challenge yang dilakukan seluruh personel Barasuara, hingga disaat Marco dan Gerald membuka bajunya, membuat para cewek-cewek teriak histeris.

Patut diakui, mungkin penampilan pertama Barasuara di perhelatan festival musik jazz tertua di Indonesia itu menjadi penampilan yang paling ramai dan paling berhasil menarik banyak penonton, terlepas dari musisi-musisi mancanegara yang bermain di sana.

Sebagai penampil terakhir di panggung Teh Pucuk Harum Stage, Barasuara berhasil memberikan semangat di dalam hati para pengunjung malam itu. Yang tadinya sudah capek seharian mundar-mandir di area Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, sesaat keletihan mereka sirna ketika Barasuara naik ke atas panggung,

Editor : Hai Online

Latest