Follow Us

Cerita 17 Tahun Mocca dan Single Spesial Kolaborasi Dengan Vokalis Metal

Alvin Bahar - Rabu, 16 November 2016 | 02:30
Arina Mocca Sibuk LDR an
Alvin Bahar

Arina Mocca Sibuk LDR an

17 tahun adalah usia yang spesial. Di Indonesia, angka itu adalah usia dewasa menurut hukum. Dalam usia yang belum genap kepala dua itu, manusia biasanya mulai mencoba hal-hal baru, berusaha menaklukkan segala godaan dan tantangan, hingga membangun masa depan. Nggak heran kalo ada istilah sweet seventeen.

Tapi kalo band berusia 17 tahun? Tentu nggak kalah spesial. Maklum, nggak sedikit lho band yang cuma seumur jagung. Salah satu band spesial yang tahun ini merayakan hari jadi ke-17 adalah Mocca.

Empat orang personelnya masih sama: Arina Ephipania, Riko Prayitno, Toma Pratama dan Indra Massad. Mereka tumbuh bersama. Melihat ke belakang, ada banyak hal terjadi. Perayaan, tentu saja nggak boleh gitu aja dilewatin, bahkan sesering mungkin harus diulang.

Perjalanan Mocca selama 17 tahun bersama, jelas merupakan sebuah petualangan naik-turun yang menarik untuk disimak. Mocca hari ini bisa disebut band paling sibuk di scene musik independen Indonesia. Namun sebelum mereka jadi "band sibuk", banyak fase yang harus mereka lewati dengan kebesaran hati.

“Kalau diingat, momen paling berat beberapa tahun ke belakang ini, ya tentu saja absennya Arina dari kehidupan kita semua di Indonesia. Pada saat itu, ya kami tidak aktif di panggung. Lumayan membuat kerinduan yang akut, baik untuk kami maupun para pendengar yang selalu bertanya kapan kami main,” ingat Riko.

“Tapi, ya emang kuncinya sabar dan percaya bahwa keadaan akan lebih baik. Sekarang, dengan menetapnya Arina kembali di Indonesia, terbukti kan bahwa kesabaran kami waktu itu memang berbuah hasil yang positif,” lanjutnya.

“17 tahun jelas tidak sebentar. Tapi kami berharap bahwa ini adalah sebuah milestone penting untuk Mocca. Dari sini, kami bisa melaju mengejar banyak hal yang mungkin saja muncul di masa yang akan datang. Yang paling penting, kami ingin terus berkarya,” tambah sang drummer, Indra Massad.

Artwork When We Were Young

Rilis single sweet seventeen

Untuk merayakan hitungan tahun yang penting ini, Mocca merilis sebuah single berjudul When We Were Young dalam format flexi disc vinyl. Single yang bisa dibeli di tokomocca.com itu ditulis oleh Riko Prayitno dan liriknya dibuat oleh Arina Ephipania. Pertama kali, lagu ini dipertontonkan untuk orang banyak di pertunjukan kembalinya Mocca ke Java Jazz Festival tahun 2016 ini.

“Lagu itu sebenarnya kita tulis sebagai hadiah perkawinan untuk pemain kibor kami, Agung Nugraha,” ujar Riko.

Agung Nugraha adalah salah satu orang yang paling setia hidup bersama Mocca. Ia ada mengisi kibor di nyaris seluruh penampilan Mocca sejak awal sampai hari ini. Menurut Arina, lagu itu relevan dengan cerita Mocca 17 belas tahun belakangan ini.

“Ceritanya sebenarnya terinspirasi dari film Up. Saya membayangkan bagaimana rasanya mengenang masa lalu ketika kita sudah berjalan jauh meninggalkan momen itu. Dalam kisah Mocca, ya kami sekarang sudah tidak muda lagi dan ada banyak kisah yang pernah mampir dalam 17 tahun terakhir ini. Lagunya jadi relevan. Karena kalau ngomong gini, jadinya kami juga suka melihat ke belakang, apa saja yang telah kami lakukan bersama-sama. Termasuk melewati masa-masa susah dan bahagia bersama,” papar Arina Ephipania.

Penampakan flexi disc vinyl When We Were Young

Kolaborasi bareng biduan metal

Ada kejutan di lagu When We Were Young Ini. Mocca nggak sendirian karena lagu ini menampilkan vokal tamu yang diisi oleh Vicky Mono, vokalis Burgerkill.

Editor : Alvin Bahar

Latest