Follow Us

Tiga Dara, Film Garapan Usmar Ismail yang Pernah Jadi Box Office di Singapura

Salman Achmad - Sabtu, 13 Agustus 2016 | 04:00
Tiga Dara
Salman Achmad

Tiga Dara

Berbicara soal Usmar Ismail, memang tidak bisa melepaskan dari karya film-filmnya beliau, yang mengundang decap kagum. Rentetan film yang dibuat pun, penuh arti dan sangat bernilai seni. Di jamannya pada saat itu, festival film Cannes dan Venice menjadi tolak ukur kesuksesan sebuah film di taraf internasional. Bahkan sampai sekarang.

Sutradara sekaliber Usmar Ismail, pasti juga memimpi-mimpikan agar filmnya dapat tayang di festival bergengsi tersebut. Pria yang lahir pada tanggal 20 Maret 1921 ini, akhirnya menggarap film seperti Darah dan Doa (1950), Lewat Djam Malam (1954), Tamu Agung (1955), dan berbagai film lainya yang juga memiliki kualitas hebat.

“Usmar Ismail merupakan sturadara hebat, semua film yang dibuat memiliki kualitas. Namun dari sekian film yang ia buat dengan percaya diri dapat tampil di Cannes dan Venice. Seperti Darah dan Doa (1950), Lewat Djam Malam(1954), dan Tamu Agung (1955), ternyata nggak ada yang tembus di festival tersebut,” cakap Alex Sihar dari SA Film, pada konfrensi pers Konser Tiga Dara di Taman Ismail Marzuki, pada kamis (12/8) siang.

S&A Film adalah sebuah rumah produksi yang menggarap film Ini Kisah Tiga Dara. Film yang direstorasi dari film musikal lawas Tiga Dara. Balik ke soal Usmar Ismail, pria asal Bukit Tinggi ini akhirnya di tahun 1956 membuat film komedi musikal, yang mana sekarang dikenal dengan nama film Tiga Dara. Setelah dirilis pada 24 Agustus 1957. Film ini ternyata sambutan hangat terhadap film ini sangat besar. Tiga Dara menjadi Box Office selama 8 minggu di Jakarta! Kemudian meledak di negara tetangga di Singapore dan Malaya (Namanya sebelum berganti menjadi Malaysia).

“Setelah meledak di Jakarta dan negara tetangga. Film ini pun berkesempatan mendapatkan World Premiere di Venice film festival pada tahun 1957!,” imbuh Alex.

Kesempatan itu menjadi seusatu yang berharga dalam karir sutradara Usmar Ismail. Walaupun dapat tampil di film festival sekala internasional, tapi ia nggak pernah membayangkan kalau film ini dapat berhasil. Bahkan ia pun menanggap bahwa karya tersebut melenceng dari versi awalnya untuk Perfini (Perusahaan produksi film di tahun 1950an). Prestasinya nggak berhenti sampai di sana, Tiga Dara berhasil merebut Piala Citra untuk kategori aransemen musik terbaik pada Festival Film Indonesia dan juga cerita asli terbaik dalam pekan Apresiasi Film Nasional di tahun yang sama.

Sekarang, film yang sudah direstorasi menjadi Ini Kisah Tiga Dara, akan tayang pada bulan September nanti. Kira-kira lo penasaran nggak dengan film ini?

Editor : Hai Online

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular