Follow Us

Bootlesmoker: Ritual Jaman Dulu di Album Polarity

- Senin, 27 Juni 2016 | 06:45
Bootlesmoker: Ritual Jaman Dulu di Album Polarity
Hai Online

Bootlesmoker: Ritual Jaman Dulu di Album Polarity

Duo pop elektronik asal Bandung, Bottlesmoker, berusaha menggali tradisi orang Indonesia lewat album baru mereka, Polarity. Cerita tentang ritual masa lalu itu tersaji lewat balutan musik modern dan beredar pada perayaan musik digital, 14 Juli mendatang.

"Kami mempelajari kesenian tarawangsa asal Sumedang, Jawa Barat. Kesenian itu bagian dari ritual orang-orang dulu untuk mensyukuri kesuburan tanah atau keberhasilan panen mereka," kata Anggung Suherman atau Angkuy, personal Bottlesmoker, beberapa waktu lalu.

Ia melanjutkan, upacara itu menggambarkan keterikatan manusia dengan semesta dan penciptanya. Upacara itu memadukan tari tradisional dengan musik. "Mereka mengolah rasa. Kami mau mencoba itu," lanjut Angkuy seperti dilansir KompasCetak hari ini.

Ketertarikan kepada tradisi leluhur itu bermula dari kampus Institut Seni Budaya Indonesia, Bandung, tempat mereka kuliah. Dari sana mereka menyadari bahwa kearifan lokal sangat beragam dan kuat mengakar.

Angkuy dan rekannya, Ryan Nobie Adzani, mencoba menerjemahkan ritual jaman dulu itu dengan alunan musik elektronika, ciri khas mereka sejak tahun 2005. Enam lagu di album baru ini bakal beredar gratis lewat internet.

"Setiap lagu bercerita tentang hubungan manusia dengan semesta," kata Angkuy.

Untuk menyampaikan cerita itu, mereka menggandeng Brian Rudd dalam mengisi vokal di tiga lagu. Sisanya adalah instrumentalia.

Mereka memilih tanggal peluncuran album keempat itu pada 14 Juli untuk memperingati hari MP3, berkas musik digital.

Tahun lalu, mereka juga merayakan peringatan itu dengan mengunggah lagu-lagu di album sebelumnya, Hypnagogic, dalam bentuk terurai. Orang-orang bisa meracik ulang lagu itu menurut versi masing-masing.

Editor : Hai Online

Baca Lainnya

Latest