Follow Us

Kembali ke Alexa

- Senin, 14 September 2015 | 12:15
Alexa 2015
Hai Online

Alexa 2015

Apa yang bikin kalian akhirnya rilis album juga setelah lima tahun nihil rilisan? Kejadian-kejadian, seperti ditinggal Rizky pada 2011 dan Jmono setahun setelahnya, jadi kendala utama nggak sih kalian lama nggak rilis album?

Fajar : Terakhir kan kami merilis album tahun 2010, terus kami sempat menjalani (masa promo album kedua, Red) dua tahun, terus ya udah banyak kejadian seperti yang elo bilang tadi. Ditambah lagi manajemen kami berubah, terus kami juga sudah nggak bareng label, sampai akhirnya tinggal formasi bertiga, pas wawancara di sebuah media, ditanya,’album terakhir kapan keluar?’ Nah! Itu pertanyaan yang lama banget nggak kami dengar. Orang biasanya kan tanyanya,”kapan keluar nih album barunya?” Sejak saat itu kami bertekad untuk nggak rilis singel lagi, tapi harus jadi sebuah album.

Album Dulu, Kemarin, Sekarang, terdengar berkonsep banget. Apalagi dibuka sama track Dulu Kemarin yang simbolik banget, gimana tuh?

Fajar : Iya bener! Sesuai judulnya sih, Dulu, Kemarin, Sekarang.

Aqi : Jadi, Dulu, Kemarin itu adalah ringkasan cerita kami dari jaman dulu. Dulu itu kan secara waktu udah lama banget. Cerita tentang awal mula Alexa lah. Makanya ini tergambar banget di track Dulu Kemarin (Overture), termasuk kemarin, lagu-lagu Alexa yang masih kemarin kayak Andai, Sampai Kapan ada di dalamnya. Emang itu rangkuman singel kami dulu dan kemarin sih.

Lagu itu dibikinnya hanya dengan orkestra dan tanpa Alexa di dalamnya. Ada alasan khusus?

Aqi : Karena kami sudah transisi menuju yang sekarang. Makanya, kami mulai ‘masuk’ di lagu kedua, Sekarang.

Secara musik gimana? Nggak berubah dari yang sebelumnya kan?

Satria : Kalo di album ini sih yang kelihatan dan bikil all out ya, dari semua lagu dan nggak ada di album-album Alexa sebelumnya, di sini kami full orkestra dan full choir.

Benang merah atau big idea dari album ini apa?

Satria : Lebih kami apa adanya sih. Lebih simpel juga.

Fajar : Terus album ini kalo gue bilang secara nuansa sih malah inspired by movies. Jadi, untuk ngerjain satu lagu, kami, terutama Satria itu coba nonton film yang cocok sama lagu itu. Misalnya, kalo lo dengerin banget-banget dan elo termasuk yang suka nonton film bakal ngerasa, ih ini kayak (scoring di) film ini nih. Gitu. Salah satu filmnya, ini deh, Forest Gump, hahaha…

Editor : Hai Online

Baca Lainnya

Latest