Razia Ponsel: Bukan Hal Baru

"Razia seperti ini udah lama kami laksanakan. Sebab, ini salah satu bentuk perhatian kami pada para siswa agar nggak salah memanfaatkan ponselnya. Jadi media telat memberitakan kalo ini adalah kebijakan baru," ujar Pak Widodo Utama selaku Ketua Musyawarah Kepala-Kepala SMA (MKKS) DKI Jakarta.

Menurut Pak Widodo, yang juga menjabat sebagai Kepala SMAN 45 Jakarta ini, merebaknya video mirip Ariel cuma jadi sorotan sementara. Dan selama video ini masih beredar, razia bakal diperketat. Tapi bukan berarti razia berhenti setelah kasus video ini selesai. Sebab kebijakan ini udah masuk kegiatan para guru dan kepala sekolah SMA di Jakarta untuk melindungi siswanya dari materi-materi pornografi.

Pak Armedi, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kejuruan (K3SK) DKI Jakarta juga berpendapat sama. Kebijakan razia ponsel ini bukan barang baru.

"Sebelum razia, tentunya kami selalu memberi warning agar siswa nggak menyimpan foto atau video porno di ponselnya. Dan razia ini nggak akan berhenti sebelum penyebaran materi pornografi juga berhenti," jelas Pak Widodo yang juga berstatus Kepala SMKN 57 Jakarta sambil berharap Pemerintah serius menangani masalah pornografi agar instansi pendidikan nggak melulu jadi korban.

Teknisnya, nggak ada pemberitahuan sebelumnya bakal ada razia. Biar siswa yang menyimpan materi pornografi nggak sempat menghapus atau menyimpannya dalam folder khusus. Widih! (Mate) FOTO: AGUNG