Shanghai Calling, Homesick di Kampung Halaman Sendiri

Bayangkan jika kalian terlahir sebagai seorang Asia namun belum pernah sekalipun mengenal kampung halamannya sendiri?. Yang pasti culture shock akan menjadi hal yang kerap kalian jumpai.

Hal ini yang dirasakan Sam dalam film Shanghai Calling. Lahir dari imigran asal China, kehidupan Sam di New York telah lengkap. Namun karirnya sebagai seorang pengacara kondang memberikannya sebuah tantangan kala perusahaan di mana dirinya bekerja mengutusnya dinas ke negeri asalnya.

Pada awalnya, Sam tidak menerima tetapi ancaman dua bosanya membuat dirinya akhirnya terbang ke Shanghai, Cina. Kehidupannya langsung berubah ketika Sam tiba di Shanghai.

Ketidakmampuannya dalam berbahasa mandarin membuatnya tertekan. Belum lagi pencarian tempat tinggalnya berupa apartemen yang mengalami beberapa kendala yang tidak ditemuinya di New York.

Sam akhirnya bertemu dengan Amanda, seorang warga Amerika yang telah tinggal lama di Shanghai dan dipekerjakan Sam sebagai asistennya. Amanda pun yang membantu Sam dalam mengurus kliennya yang merupakan seorang pengusaha gadget.

Belum selesai dengan urusan kebudayaan yang asing untuknya, Sam harus segera menangani kasus sang klien, Marcus. Satu masalah yang berhubungan dengan hak cipta lantas menyadari Sam kalau dirinya butuh bantuan. Lewat rekannya, Donald, Sam bertemu dengan Awesome Wang.

Melalui tangan Wang, Sam mamou mengungkap kasus palanggaran hak cipta yang dilakukan oleh Guang. Namun permasalahan tidak berhenti disitu karena ternyata yang melanggar kasus tersebut adalah kliennya sendiri, Marcus.

Mengetahui Sam gagal menangani kasus tersebut, perusahaannya memanggil pulang ke New York. Namun karena sudah merasa betah di negara asalnya, Sam pun memutuskan untuk bertahan dan mendirikan perusahaan baru.

Shanghai Calling disutradarai oleh Daniel Hsia dan merupakan film produksi Cina. dirilis pada 10 Agustus lalu, film ini dibintangi oleh Daniel Henney, Eliza Coupe dan Bill Paxton.