Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ini Dia Tiga Jejak Surga di Tanah Papua!

Adhie Sathya - Jumat, 12 Desember 2014 | 06:59
Ini Dia Tiga Jejak Surga di Tanah Papua
Adhie Sathya

Ini Dia Tiga Jejak Surga di Tanah Papua

Sudah siap merencanakan liburan tahun baru? Apakah kamu berniat melihat deretan pegunungan di New Zealand atau cantiknya danau di Norwegia? Weits, nggak perlu jauh-jauh ke sana, karena Indonesia juga punya keindahan alam yang nggak kalah menarik, tepatnya di Papua.

"Papua kan jauh dan mahal."Says who? Dengan pesawat udah dipastikan kita nggak akan merasakan jarak yang jauh saat ditempuh. Soal harga tiket pesawat, kita bisa langsungmencari celah dan kesempatan untuk mendapatkan tiket promo murah menariknya, lho!

Tiket Express Air bisa jadi pilihan kita buat berlibur ke Timur Indonesia.Express Air adalah salah satu maskapai yang melayani penerbangan ke wilayah Indonesia bagian timur. Maskapai ini nggak jarang ngasih kita penawaran spesial.

Sebelum berburu tiket promo ke Papua, mending kita simak dulu tiga objek wisata alam di negeri sendiri yang nggak kalah cantik untuk disambangi. Wajib!

1. Raja Ampat

Nama Raja Ampat tentunya sudah nggak asing lagi. Terdiri dari empat pulau induk dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, keindahan kepulauan ini sulit digambarkan dengan kata-kata. Bayangin aja, kita berada di sebuah tempat dengan pulau-pulau berbukit yang dikelilingi perairan jernih kebiruan.

Ekosistem di perairan Raja Ampat sangat kaya dan beragam. Menurut The Nature Conservancy, sebanyak 75% biota laut dunia dapat ditemukan di Raja Ampat.Nggak heran jika menyelam dan snorkeling menjadi kegiatan favorit di sini.

Selain dua kegiatan tersebut, masih ada kegiatan menarik lainnya yang bisa kita jajal di sini kayak memancing, berlayar dan trekking ke pulau. Kalo takut tersesat saat trekking, kita bisa menyewa jasa pemandu yang merupakan warga sekitar Raja Ampat.

Raja Ampat juga memiliki beberapa desa wisata, salah satunya adalah Desa Sauwandarek. Desa kecil ini hanya ditempati sekitar 50 kepala keluarga yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Kita bisa menguji mitos di desa ini. Datanglah ke Telaga Yenauwyau yang menjadi tempat tinggal penyu putih keramat. Menurut warga, jika kita berhasil melihat penyu ini, maka apapun keinginan kita bakal terwujud dalam waktu dekat.Wuih!

2. Danau Sentani

Pemandangan danau terhampar seluas 9.360 hektar dengan pulau-pulau yang mengapung menjadikannya seperti sebuah lukisan sang maestro. Gugusan pegunungan Cycloops yang menjadi latar danau ikut menyempurnakan keindahan Danau Sentani.

Selain menikmati keindahan alamnya, kita juga bisa menyaksikan gambaran kebudayaan masyarakat sekitar. Terdapat 24 desa yang tersebar di sekitar danau, silakan mengunjungi salah satu atau beberapa di antaranya dan berinteraksi dengan warga setempat. Datanglah ke Desa Taturi yang populer dengan lukisan batunya atau ke Desa Assei yang warganya pandai membuat kerajinan tangan dari kulit kayu.

Danau Sentani semakin istimewa dengan diselenggarakannya acara tahunan setiap bulan Juni yaitu Festival Danau Sentani. Dalam festival ini, diadakan berbagai pertunjukan seni budaya dan perlombaan yang diikuti perwakilan dari tiap desa sekitar Danau Sentani.

3. Lembah Baliem

Mau melihat perang antar suku tapi tetap aman? Lembah Baliem tempatnya. Lembah Baliem sangat cocok untuk kita yang menyukai wisata alam sekaligus budaya di satu tempat. Lembah Baliem menawarkan pemandangan alam luar biasa di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut.

Selain keindahan alamnya, budaya lokal di sini juga masih terpelihara, seperti rumah dan pakaian adat berupa koteka juga rok rumbai. Suku Dani, Yali dan Lani yang menghuni lembah ini tetap memakai pakaian adat ini.

Salah satu daya tarik utama dari lembah ini adalah Festival Lembah Baliem yang diadakan selama tiga hari dan bertepatan dengan tanggal 17 Agustus. Dalam festival ini, kita bisa menyaksikan perang antar suku yang dikemas menjadi sebuah atraksi budaya yang menarik.

Perang ini disesuaikan dengan skenario yang telah dibuat sebelumnya. Umumnya pemicu perang adalah pencurian babi, sengketa tanah dan penculikan gadis desa. Perang ini juga diselingi dengan pertunjukan tari adat dengan diiringi musik tradisional. Nah, mau pilih yang mana untuk liburan akhir tahun nanti?

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x