Ia punmengimbau terapi cuci hidung dilakukan untuk tujuan yang tepat. Untuk orang yang sehat, cuci hidung bisa dilakukan secara rutin di pagi hari dan malam sebelum tidur.Sedangkan untuk mencegah penyakit bisa dilakukan setelah terpapar atau bertemu orang sakit.
Baca Juga: Ada Anak Muda Indonesia Lho di Balik Pembuatan Vaksin AstraZeneca
Hanya kurangi lendir akibat infeksi
Video yang beredar menimbulkan persepsi bagi masyarakat bahwa cara tersebut efektif mencegah tertular Covid-19. Namun dokter menegaskan bahwa itu bukan fungsinya.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur, dr Achmad Chusnu Romdhoni menyampaikan, tindakan pembersihan hidung dapat dilakukan untuk melembabkan hidung.
"Ini cara yang bagus untuk melembabkan hidung. Tapi tujuannya nggak perlu dilebih-lebihkan, apalagi untuk mengobati Covid-19," ujar Rhomdoni kepada Kompas.com, Jumat (23/7/2021).
Dokter spesialis THT ini menjelaskan, tindakan pembersihan hidung juga berfungsi untuk menjaga kinerja palut lendir (mucous blanket).
Menurutnya, palut lendir jika bekerja dengan baik maka ia akan menangkap patogen dan membuangnya ke belakang.
Selain itu, tindakan pembersihan hidung ini bisa dilakukan menggunakan air biasa maupun air garam isotonik (larutan NaCl).
Baca Juga: Ketahui Covid-19 Varian Delta dan Gejala Umumnya Apabila Terpapar
Hal ini juga ditegaskan oleh Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, dr Alexander Ginting. Larutan NaCl, kata dia kepada Kompas.com, bukan berfungsi untuk membebaskan virus di ujung pangkal hidung.
"Tindakan itu hanya cuci untuk mengurangi inflamasi (peradangan) dan membersihkan sisa-sisa mukus lendir yang ada," ujar Alex.