Follow Us

Beginilah Wujud Buaya Raksasa dari Era Prasejarah yang Ditemukan di Australia

Hanif Pandu Setiawan - Rabu, 16 Juni 2021 | 21:54
Gunggamarandu maunala adalah salah satu buaya terbesar yang pernah menghuni benua Australia).
Eleanor Pease

Gunggamarandu maunala adalah salah satu buaya terbesar yang pernah menghuni benua Australia).

HAI-Online.com – Para ilmuwan menemukan spesies baru buaya prasejarah berukuran raksasa yang berkeliaran di perairan tenggara Queensland jutaan tahun lalu.

Temuan ini menjelaskan garis keturunan evolusi reptil besar ini. Spesies baru buaya ini dinamai Gunggamarandu maunala.

"Gunggamarandu maunala adalah salah satu buaya terbesar yang pernah menghuni benua itu (Australia)," kata Jorgo Ristevski dari University of Queensland di Australia.

Baca Juga: Performa Tinggi Predator Helios 300, Tara Arts: Gamer dan Kreator Konten Sih Kudu Tebus Laptop Rp 27 Juta Ini!

Dilansir The Independent, Senin (15/6/2021), nama genus Gunggamarandu berarti “bos sungai”.

Sementara nama spesies maunala berarti “kepala lubang” yang mengacu pada cekungan besar seperti lubang yang terletak di atas tengkorak hewan yang berfungsi sebagai tempat perlekatan otot.

"Nama spesies baru buaya itu untuk menghormati orang-orang Bangsa Pertama di daerah Darling Downs.

(Kami) menggabungkan kata-kata dari bahasa negara Barunggam dan Waka Waka," kata rekan penulis studi Steve Salisbury dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Jelajahi Setengah Bumi, Paus Abu-Abu Jadi Mamalia yang Paling Jauh Bermigrasi

Dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports, para ilmuwan menganalisis tengkorak parsial yang digali di Darling Downs sekitar tahun 1875 yang disimpan dengan aman di koleksi Museum Queensland selama lebih dari seratus tahun.

Berdasarkan ukuran tengkorak, para ahli memperkirakan bahwa panjang buaya itu bisa mencapai 7 meter.

"Kami memperkirakan tengkorak itu setidaknya memiliki panjang 80 sentimeter. Dan berdasarkan perbandingan dengan buaya hidup, ini menunjukkan panjang tubuh total (buaya) sekitar tujuh meter," kata Ristevski dalam sebuah pernyataan.

Berdasarkan analisis, para ilmuwan mengatakan Gunggamarandu maunala mirip seperti buaya Indo-Pasifik terbesar yang pernah tercatat, yakni Crocodylus porosus.

Studi ini nggak dapat memperkirakan usia pasti dari fosil tersebut. Namun para ilmuwan percaya bahwa tulang-tulang itu mungkin berusia antara dua sampai lima juta tahun.

Baca Juga: Penelitian Ungkap Rahasia Umur Panjang Suku Pedalaman Bolivia

Melansir Sci News, Senin (14/6/2021), sebagian tengkorak Gunggamarandu maunala ditemukan di wilayah Darling Down pada abad ke-19, tepatnya tahun 1875.

Ia memiliki kombinasi fitur unik yang membedakannya dengan buaya lainnya.

Dengan menggunakan pemindaian CT X-ray, para peneliti dapat merekonstruksi rongga otak reptil secara digital dan mengungkap detail tambahan tentang anatominya.

Mereka mengatakan, buaya baru itu masih merupakan anggota sekelompok reptil yang disebut tomistominae atau "buaya palsu"—yang hanya tersisa satu spesies saat ini, terbatas di Semenanjung Malaya dan sebagian Indonesia.

“Hasilnya mengisyaratkan potensi garis keturunan hantu antara tomistominae Eropa dan Australia yang berusia lebih dari 50 juta tahun,” tulis para ilmuwan dalam penelitian tersebut.

“Dengan pengecualian Antartika, Australia adalah satu-satunya benua lain tanpa bukti fosil tomistomine. Tetapi dengan ditemukannya Gunggamarandu maunala, kami dapat menambahkan Australia ke dalam daftar pernah dihuni oleh tomistomines,” pungkas Ristevski. (*)

Baca Juga: Ribuan Tahun Menghilang, Bayi Tasmanian Devil Lahir Kembali di Daratan Australia

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Buaya Raksasa dari Era Prasejarah Ditemukan di Australia, Ini Wujudnya"

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest