Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Review The White Tiger (2021): Mirip Film India Slumdog Millionaire Rasa Parasyte

Al Sobry - Kamis, 28 Januari 2021 | 10:38
Review The White Tiger (2021): Mirip Film India Slumdog Millionaire Rasa Parasyte

Review The White Tiger (2021): Mirip Film India Slumdog Millionaire Rasa Parasyte

HAI-Online.com- Jika dalam pelajaran sejarah, kita pernah mendengar buku dan guru menyebut ada 4 kasta di India, nah dalam film The White Tiger (2021) yang tayang di Netflix, 22 Januari lalu, kita dapat melihat adanya puluhan kasta lain di bawah Sudra.

Salah satunya seperti yang digambarkan dalam filmThe White Tiger yang disutradarai Ramin Bahrani, seorang sutradara berdarah Iran-Amerika. Film ini menunjukkan sosok pria dari kelas bawah bertemu dengan tuan majikan dari kelas berada.

Adalah kisahBalram Halwai (diperankan oleh Adarsh Gourav)seorang supir (bukan online ya)yang sungguh setia kepada majikannya, seorang tuan tanah yang korup diLaxmangarh, wilayah miskin diIndia.

Baca Juga: Review Story of Kale: Bikin Lebih Aware Sama Hubungan Percintaan

Sebelum meraih cita-cita yang tak terlalu tinggi yaitu jadi supir, Balram hanyalah seorang siswa yang terpaksa berhenti sekolah karena dituntut keluarga miskinnya untuk mencari nafkah jadi pelayan dan tukang arang.

Nggak mau hidupnya begitu-begitu saja, Balram bersikeras hidupnya harus berubah, dia pun melihat peluang menjadi supir atau pegawai tuan tanah, yang penting di masuk circle orang kaya.

Kisah ini menarik tentang bagaimanapelayan dan tuannya ini merefleksikan potret dinamis di India, negara demokratis terbesar dengan sistem kasta yang memecah belah negara itu.

Dirangkum dariAssociated Press, ternyata filmini diadaptasi dari novel dengan judulyang sama yang memenangi penghargaan Booker Prizetahun 2008 karya Aravind Adiga.

Nah di filmnya, The White Tiger dibuka dengan adegan Balram yang tengah duduk dalam balutan kostum Maharaja (orang India terpandang di kerajaan Inggris-nonton Victoria & Abdul deh)di kursi belakang sebuah mobil yang tengahngebutdi jalanan Delhi di tahun 2007.

Di depannya, duduk sepasang suami-istri, Ashok (Rajkummar Rao) anak dari tuan tanah dan Pinky (Priyanka Chopra Jonas). Masalah muncul saat seorang anak tiba-tiba menyeberang jalan.

Baca Juga: Ini Kelebihan Orang yang Main Game Online versus Gamer yang Rusak, Kenali Cirinya, Guys!

Lewat adegan-adegan selanjutnya, belakangan kita tahu bahwa Balram adalah si supir sementara Ashok, anak majikan utamanya.

Di sepanjang film, Balram berkisah, membagikan strateginya untuk maju, sekaligus menjual ceritanya sebagai refleksi pemberontakan yang banyak dibutuhkan jutaan rakyat miskin India. Mereka, sebut Balram, secara psikologis bak ayam yang terkurung dalam kurungan, terlalu malu untuk memberontak kendati tahu nasib mereka.

“Tidak percaya sedetik pun bahwa ada permainan berhadiah jutaan rupee yang bisa dimenangkan untuk keluar dari kurungan kemiskinan,” kata Balram.

Kalimat ini merupakan pukulan telak bagi “Slumdog Millionaire”, sebuah film yang juga menyoroti kelas bawah India, tapi menawarkan visi pelarian yang lebih fantastis.

Balram jadi bos para driver taxi

Balram jadi bos para driver taxi

The White Tiger sendiri nggak terlalu berbeda jauh dengan Slumdog Millionaire dalam hal meruntuhkan berbagai hambatan demi meraih kesuksesan. Tapi, bila Slumdog Millionaire lebih banyak menyajikan pemberontakan India lewat adegan musikal, The White Tiger memilih memfokuskan diri pada drama kejahatan.

The White Tiger terbilang lebih saksama menuangkan stereotip Hollywood dan Bollywood ke dalam keseharian kehidupan India. Balram, tokoh protagonis, digambarkan memiliki karakter rumit yang layak mendapat empati sekaligus cibiran. Ia mampu bersikap kejam sekaligus tak egois dan mendahulukan kepentingan orang lain. Dalam The White Tiger, sosok Balram mewakili masa depan India.

“Pengusaha India harus jujur sekaligus licin, sinis sekaligus percaya, licik sekaligus tulus, semuanya secara bersamaan,” ujar Balram.

Menyaksikan akting Gourav dalam karakter rumit yang seimbang itu adalah alasan terbaik untuk menonton film tersebut. Seorang aktor sekaligus penyanyi, kharisma Gourav menjiwai filmyang, bila ditangani dengan gaya berat, bisa sangat membosankan. Untungnya, senyum Gourav saat mrnjadi Balram menjadikan film ini manis tapi nyelekit.

Baca Juga: Tegang Mulu, Nih 9 Makanan Penangkal Stres Bikin Cemas dan Depresi Anjlok

Kerja keras sopir Balram menjadi bos di film White Tiger ini pun menunjukkan plot twist yang dapat multitafisr.Penonton harus cerdas menyaringnya. Memilih mana bagian yang mnmjadi contoh untuk bersungguh-sunguh mengejar impian dan mana yang menghalalkan segala cara demi naik kelas.

Sedikit mirip dengan bagaimana akhir para tokoh di film PARASYTE (Korea Selatan) yang berbuah jadi jahat akibat desakan ekonomi. Pun aksi Balram akan terasa menegangkan di bagian akhir filmnya.

Apalagi dengan sinematografi Paolo Carnera yang hidup, Sutradara Bahrani membangun film ini menjadilebih padat dan tajam. Tema hubungan antara budak dan majikan– Balram dan Ashok – ini begitu kuat tertanam, hingga terasa agak berlebihan. Segera setelah Balram meraih kemerdekaannya melalui pertumpahan darah, filmpun berakhir.

So, penonton harus hati-hati menyimpulkan filmnya agar tidak tersesat di kemudian hari. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x