HAI-Online.com -Viral curhatan seorangmahasiswa yangdirayudan dikirimi pesan kurang pantas oleh dosennya sendiri.
Kini cerota di thread itu lagiramai diomongin netizen di media sosial twitter baru-baru ini.
Mahasiswa ini membagikan keluh kesahnya lewat fitur story WhatsApp.
Dikutip dari cuitan @txtdrstoryWA, tangkap layar chat WhatsApp tersebut menunjukkan seorang mahasiswa yang tiba-tiba dikirimi chat dan diajak ke kafe sama dosen.
Baca Juga: Begini Kisah Pria Dipenjara 20 Tahun atas Kasus Salah Tangkap Pembunuhan
Di sana, si dosen menulis dirinya cuman pengen ngajakin minum kopi karena suasana lagi hujan. Awalnya, mahasiswa ini berusaha tetap sopan dan meminta dosennya untuk minum kopi sendiri.
"Pengen ngajak kamu. Biar kopinya nggak begitu pahit," tulis si dosen.
Ngerasa pesan tersebut kurang pantas, mahasiswa ini pun nolak dengan tegas. Namun, dosennya tetap ngotot dan menulis kalo dia cuman bercanda.
Nggak cuman itu doang, si dosen minta supaya mahasiswanya tersebut nggak suudzon karena ia cuman pengen ngajak minum kopi.
Sekali lagi, mahasiswa ini pun menegaskan kalo hal itu tetap aja nggak pantas.
"Yo wes, serius saja terus kalau chat. Mau buat kopi sendiri. Wassalam," tulis si dosen.
Meski merasa nggak nyaman, mahasiswa ini juga curhat kalo dirinya sekarang diblokir. Ia pun terancam mendapat nilai jelek dari dosen tersebut.
Baca Juga: Patung Gundam Setinggi 18 Meter Mulai Dibuka untuk Umum di Yokohama Jepang
"Udah nggak betah saya pak, akhirnya saya nolak dengan tegas. Ujungnya saya diblok juga, alamat nilai jeblok," tulisnya di caption.
Curhatan anonim tersebut kini viral dan disukai 1,5 ribu kali. Warganet yang membaca isi chat dari dosen tersebut pun ikut dibikin geram.
"Kalau pendidik seperti ini, laporin ke pihak kampus. Ada kokdosenkampus PTN terkenal di Jogjapelecehanke mahasiswinya, akhirnya si dosen dikeluarkan. Eh malah ngajar di kampusku, tapi di kampusku udah nggak macem-macem lagi."
"Dulu aku pernah juga diginiin sama dosen, makulnya lumayan susah. Aku di chat dosennya katanya nilai UAS-ku E. Aku nggak terima, eh dibilang kalau mau perbaiki nilai ketemu di hotel A," curhat warganet yang pernah mengalami hal serupa.
"Kalau begini sebenarnya bisa dilaporin ke pejabat yang lebih tinggi dari beliau kan harusnya."
"Pendidik belum tentu terdidik," imbuh komentar lain. (*)