Follow Us

Duh, Kebanyakan Makan Daging Ayam Bikin Kanker Prostat, Ini 5 Risiko Penyakit Lainnya!

Al Sobry - Rabu, 16 September 2020 | 07:04
Duh, Kebanyakan Makan Daging Ayam Bikin Kanker Prostat, Ini 5 Risiko Penyakit Lainnya!

Duh, Kebanyakan Makan Daging Ayam Bikin Kanker Prostat, Ini 5 Risiko Penyakit Lainnya!

Selain enak, murah dan mudah diolah, daging putih ini juga merupakan sumber protein yang tinggi.

Namun mengonsumsi ayam secara berlebihan, ternyata dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan tubuh kita, apalagi jika dikonsumsi terus menerus dalam batas yang tidak wajar.

Baca Juga: Kisah Miris Indriana, Siswi SMK yang Tinggal di Kandang Ayam dan Sering Diejek Temannya

Dikutip HAI dari Nakita.id, setidaknya ada 5 bahaya dari keseringan memakan daging ayam, apalagi jika pilihan ayamnya jenis broiler atau ayam negeri yang diternakkan dengan kejam menggunakan kandamga baterai.

Namun secara umum, bahaya terus menerus makan ayam antara lain adalah sebagai berikut:

1. Ayam Peternakan Hilang Nutrisi Alami

Ayam peternakan pabrik biasanya berisi segala macam hal yang tidak kita inginkan masuk ke dalam tubuh.

Ayam sudah menjadi salah satu sumber protein favorit masyarakat. Walau kandungan ayam begitu mengesankan, kadar masing-masing nutrisi dapat berbeda tergantung pada bagian yang dikonsumsi.
Freepik

Ayam sudah menjadi salah satu sumber protein favorit masyarakat. Walau kandungan ayam begitu mengesankan, kadar masing-masing nutrisi dapat berbeda tergantung pada bagian yang dikonsumsi.

Sebagai contoh, ayam broiler yang biasanya didapatkan dari toko ayam mana pun, sebelum kemajuan teknologi pada dekade 2000, punya berat rata-rata sekitar satu kilogram.

Hari ini, ayam yang sama memiliki berat lebih dari 4 kilogram.

Itu logis untuk percaya bahwa ayam yang dimodifikasi secara genetik telah mengonsumsi pakan ternak yang dimodifikasi secara genetik.

Baca Juga: Chris Evans Nggak Sengaja Posting Foto Telanjang di Instagram, Panik Jadi Penyebabnya

Belum lagi, ayam di peternakanjuga tumbuh dalam kondisi yang tidak sehat, terlalu rapat, sedikit ruang gerak, stres membuat bulu mereka tidak tumbuh, sehingga beberapa sifat alamiah ayam juga hilang termasuk perkembamgan nutrisi dalam tubuhnya.

Nah, kurangnya kekhawatiran dari pihak penjual dan konsumen terhadap kualitas ayam ini bisa menyebabkan kerusakan pada kesehatan dalam jangka panjang.

Daging putih

Daging putih

2. Risiko Kontaminasi Ekstrim

Di seluruh dunia, sekitar 52 miliar ayam ditetaskan secara buatan.

Rentang hidup alami ayam adalah 10-15 tahun.

Akan tetapi, industri unggas saat ini berproduksi pada tingkat yang bahkan tidak dapat dikendalikan lagi.

Ini karena masyarakat mengonsumsi ayam secara berlebihan dan menu di rantai makanan cepat saji dan restoran sangat menonjolkan daging putih.

Akibatnya, para produsen terpaksa melakukan upaya agar ayam tumbuh menjadi ukuran besar dalam waktu singkat, diatur 40-50 hari yang menjadikan ayam rentan terkena penyakit.

Baca Juga: Pro Kontra Video Obat Corona Hadi Pranoto, Tompi: Basic Informasi Anji Simpang Siur

3. Pengurangan antibiotik

Ketika seekor ayam dipaksa tumbuh dewasa dalam waktu 50 hari dan bahkan dipaksa menetas lebih awal, itu banyak memberikan pengaruh.

Tampaknya sehat-sehat saja, tetapi makanan ternak dan kondisi kehidupan yang sangat buruk sehingga unggas kehilangan hampir semua nilai gizinya.

Malangnya, malah menjadi pembawa penyakit bagi konsumennya. Nah, yang paling umum adalah risiko tingginya kandungan e.coli, bakteri yang mengurangi kekebalan terhadap banyak penyakit.

Ini mengurangi kemampuan antibiotik untuk membantu orang melawan penyakit yang rawan.

4. Risiko tinggi: kanker payudara dan prostat

Makan ayam setiap hari atau bahkan setelah setiap 2 hari menghasilkan penumpukan arsenik dalam tubuh.

Hasilnya, pada perempuan bisa menyebabkan kanker payudara dan pria menjadi korban kanker prostat.

Terlepas dari jenis kelamin, senyawa ini menyebabkan demensia, dan banyak masalah neurologis lainnya.

Ilustrasi cowok gemuk

Ilustrasi cowok gemuk

5. Penambahan berat badan

Daging putih juha sangat rendah serat sehingga kita mungkin bisa terus memakannya sebanyak yang diinginkan.

Pada saat yang sama, itu adalah daging yang sangat padat kalori.

Kita tidak akan pernah merasa kenyang dan akan bisa makan 2 kali daging ayam sekaligus. Hasilnya, berat badan bertambah dengan lancar. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest