Bagikan :
SonoraBangka.id - Tidur adalah kebutuhan dasar setiap orang, dan tidur yang cukup diharapkan bisa menjaga stamina dan kesehatan tubuh.
Orang yang kurang tidur dalam jangka panjang beresiko terkena berbagai penyakit kronis, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, hingga jantung.
Jadi, manfaat tidur memang sangat besar untuk kesehatan fisik dan mental kita.
Walau begitu, sebagian ahli mengatakan bahwa durasi tidur setiap orang berbeda.
Ada orang yang tetap sehat bahkan sangat produktif, walaupun tidurnya relatif singkat dibanding rekomendasi para ahli.
Nah, berbicara tentang pola tidur singkat, orang-orang jenius seperti Leonardo da Vinci dan Nikola Tesla, dikabarkan memiliki siklus tidur unik yang disebut "uberman".
Uberman adalah pola tidur yang hanya menerapkan frekuensi tidur singkat sebanyak enam sesi, dengan duarasi 20 menit pada setiap sesinya.
Pola tidur semacam ini didasarkan pada bentuk ekstrim tidur polifasik, di mana kita hanya tidur sebentar lebih dari tiga kali dalam sehari.
Seorang peneliti tidur kelahiran Brazil, Claudio Stampi mengatakan, da Vinci mampu memperoleh 6 jam kerja produktif setiap hari hanya dengan tidur 1,5 hingga dua jam setiap hari.
Menurut sebuah riset tahun 1989 yang diterbitkan dalam jurnal Work & Stress, strategi tidur polifasik dapat meningkatkan kinerja manusia dalam jangka panjang.
Stampi mengatakan bahwa dengan mengikuti rejimen yang unik ini, dia memperoleh tambahan 20 tahun produktivitas selama 67 tahun hidupnya.
Para ahli tidak menyarankan kita untuk menerapkan pola tidur semacam ini, walaupun sebenarnya menurut teori cukup baik.
Karena jika kurang tidur, maka berpengaruh negatif pada otak dan membahayakan performa kerja.
Maka itu, para ahli merekomendasikan kita untuk tidur 7-9 jam setiap malam demi fisik dan mental yang sehat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Orang Jenius Punya Pola Tidur yang Singkat", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2018/11/02/110000220/orang-jenius-punya-pola-tidur-yang-singkat.
