Follow Us

Punya Arti 'Rambut Kemaluan', Merek Minuman Ini Singgung Suku di Selandia Baru

Annisa Putri Salsabila - Minggu, 09 Agustus 2020 | 19:55
ilustrasi minuman yang diberi nama rambut kemaluan oleh pabrik minuman bir di Kanada
kompasiana.com

ilustrasi minuman yang diberi nama rambut kemaluan oleh pabrik minuman bir di Kanada

Hai-online.com- Sebuah pabrik pembuatan bir di Kanada minta maaf setelah tanpa sadar memberikan nama ke produk minumannya. Ternyata, merek itu punya arti 'Rambut Kemaluan' di bahasa Maori, penduduk asli Selandia Baru.

Menyadur BBC, Minggu (9/8/2020), Hell's Basement Brewery di Alberta merilis pale ale Huruhuru tanpa mengetahui nama itu merujuk pada rambut kemaluan.

Mulanya, pihak Hell's Basement mengira kalo Huruhuru hanya berarti bulu. Dengan memilih kata Huruhuru, perusahan berupaya membangun kesan kalo produk bir fermentasi ini sangat ringan bagai bulu.

Baca Juga: Viral Video Beatbox Seorang Biksu Bikin Panduan Teks Ajaran Budha

Hingga akhirnya, seorang tokoh Maori Te Hamura Nikora mengungkap interoretasi umum dari kata tersebut melalui unggahan facebook.

Ia mengatakan Huruhuru dalam budaya Maori biasa digunakan untuk menyebut rambut kemaluan. Mengetahu fakta ini, pabrik bir ini meminta maaf ke dan menyebut produk Hurhuru akan berganti nama.

"Kami mengakui bahwa kami tidak menganggap penggunaan umum istilah huruhuru sebagai istilah untuk rambut kemaluan, dan konsuktasi dengan perwakilan Maori akan menjadi referensi yang lebih baik dari pada kamus online," ujar Mike Patriquin dari Hell's Basement Brewery.

"Kami ingin memperjelas secara khusus bahwa bukan niat kami untuk melanggar atau menyinggung budaya atau orang Maori, kepada yang merasa tidak dihargai, kami meminta maaf," sambungnya.

Baca Juga: Remaja di Amerika Nyamar Jadi Nenek Tua Pake Masker Supaya Bisa Beli Miras

Sebelumnya, Nikora juga mengkritik sebuah toko kulit di Selandia Baru yang juga menggunakan nama Huruhuru. Ia mengatakan telah menghubungi toko dan tempat pembuatan bir atas penggunaan kata tersebut.

"Beberapa orang menyebutnya apresiasi, saya menyebutnya apropriasi," kata Nikora.

"Itu penyakit yang mereka miliki. Hentikan. Gunakan bahasa anda sendiri," sambungnya.

Juru bicara toko kulit di Selandia Baru mengatakan mereka nggak bermaksud menyinggung dengan nama itu.

Adapun mereka menggunakan Huruhuru untuk merujuk ke wol atau bulu.

Suku Maori merupakan penduduk yang telah mendiami Selandia Baru sejak sekitar seribu tahun yang lalu.

Asal muasal suku ini diperkirakan dari wilayah di kepulauan Polinesia yang bernama Hawaiki, bertempat di Samudera Pasifik bagian selatan, mengutip laporan Newzealand.com. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest