Remaja di Amerika Nyamar Jadi Nenek Tua Pake Masker Supaya Bisa Beli Miras

HAI-online.com - Remaja di Amerika Serikat manfaatin keadaan menggunakan wajib masker selama pandemi Covid-19 untuk bisa beli minuman keras (miras).

Ia pun menyamar supaya kelihatan lebih tua dari usianya.

Baca Juga: Kylie Jenner Ketahuan Makan Mie Instant Pake Telor Ala Anak Kosan

Dikutip New York Post, Amerika Serikat punya aturan di mana hanya orang berusia 21 tahun ke atas yang boleh membeli minuman keras secara legal.

Situasi pandemi virus Corona pun dimanfaatkan para remaja di AS untuk bisa membeli minuman berakhohol tersebut.

Kejadian deh, beberapa orang remaja menyamar dan membuat tanda pengenal (ID) palsu.

Tindakan remaja itu jadi perbincangan di media sosial TikTok setelah seorang remaja putri memposting video dirinya lagi nyamar sebagai nenek tua untuk beli bir.

Video yang telah ditonton sebanyak 1,5 juta kali itu memerlihatkan gadis berambut pirang berpenampilan layaknya seorang nenek, lengkap dengan masker wajah.

tiktok

sebuah cuplikan video yang memperlihatkan remaja yang menyamar jadi wanita paruh baya

Dia berjalan pake alat bantu dari tempat parkir sambil pegang sebotol minuman keras berwarna merah muda.

Baca Juga: Viral Unggahan Kamar Penuh Sampah Disebut Hoarding Disorder, Ini Kata Dokter Jiwa

Dalam keterangan video itu, gadis pirang mengatakan berusaha berbicara sedikit mungkin saat berada di depan kasir.

Hebatnya, penampilannya sebagai wanita tua bikin pemilik toko percaya dan nggak memintanya menunjukkan ID saat membeli minuman keras.

"Gunakan ID palsu kamu sebanyak mungkin karena jika kamu pakai masker, mereka (pemilik toko) tak bsa melihat seluruh wajahmu," kata salah satu remaja dikutip New York Post, rabu (15/7/2020).

Fenomena itu turut menarik perhatian Standup Komedian Jason Lawhead. Lewat Twitter, dia menyebut pandemi menjadi situasi terbaik bagi remaja untuk membeli minuman keras secara legal tanpa ketahuan.

“Sekarang kita harus memakai masker, ini adalah waktu terbaik untuk membeli alkohol dengan ID palsu sejak awal 80-an," tulisnya di Twitter. (*)