Follow Us

Mampir ke Sumatra Barat, Gordon Ramsay Nggak Cuma Penasaran Sama Rendang tapi Juga Dengan 'Yoghurt' Dadiah

Alvin Bahar - Senin, 29 Juni 2020 | 09:55
Gordon Ramsay dan William Wongso
Kompas.com

Gordon Ramsay dan William Wongso

HAI-ONLINE.COM - Kayaknya kurang afdol kalo koki seleb kayak Gordon Ramsay nggak pernah ke Indonesia buat bikin rendang otentik!

Nah, hal tersebut tercapai pada Senin ini.

Program televisi Gordon Ramsay: Uncharted Season 2 episode Sumatra's Stunning Highlands hari ini, Senin (29/6/2020) tayang di saluran National Geographic.Dalam episode tersebut, Gordon Ramsay belajar membuat rendang ditemani oleh William Wongso.“Syuting itu 19-22 Januari 2020. Kebetulan Covid-19 itu sudah mulai merambah ya tapi mereka dan kita biasa saja karena nggak tahu. nggak ada yang pakai masker,” tutur William dihubungi Kompas.com, Rabu (27/5/2020).William bercerita tim Gordon Ramsay: Uncharted sebelumnya memiliki jadwal syuting di Tasmania.Barulah tujuan selanjutnya India Selatan, untuk mengisi jeda yang kosong tim bermaksud syuting di Indonesia. Produser Selandia Baru menghubungi William Wongso dan ia menyarankan ke Sumatera Barat.“Aku berikan semua data, dua minggu di-approve (disetujui). Mereka mulai approve saya itu September terus minggu ketiga Oktober, mereka sudah datang,” kata William.Nggak lama sejak pengajuan proposal mengenai Sumatera Barat itu, tim dari National Geographic yang berjumlah sekitar delapan orang dan terdiri dari tim inti datang ke Sumatera Barat.

Baca Juga: Setelah 44 Tahun Menemani Keluarga Indonesia, Album DONAL BEBEK Pamit“Karena banyak proses pemenuhan keamanan ketat sekali. Saat syuting saja, dia kemana-mana ambulans di belakang kok. Ada penasihat keamanan dari Amerika juga, sudah kayak presiden saja,” lanjut William sambil tertawa.Selama syuting tersebut, William yang punya julukan diplomat rendang menjelaskan bahwa agenda yang ia dan Gordon Ramsay lakukan cukup banyak.Mulai dari upacara adat di Istana Pagaruyung, mencicipi durian, datang ke tempat pembuatan bika, mengikuti pacu jawi, sampai praktik memasak rendang untuk dipresentasikan ke Gubernur Sumatera Barat.

“Saya kasih tantangan untuk dia pelajari soal rendang terus nanti dia masak sendiri untuk dicoba sama gubernur," cerita William."Untuk hasilnya karena saya yang ngajarin, bumbunya kita yang ngajarin jadi ya nggak memalukan lah,” tutur William sambil tertawa.William juga menyebutkan Ramsay sempat penasaran dengan dadiah, alias yoghurt ala Sumatera Barat yang nggak menggunakan ragi untuk fermentasi.William memilih Sumatera Barat untuk jadi lokasi syuting "Gordon Ramsay: Uncharted" karena ia merasa rendang bisa jadi benang merah yang sangat menarik.Makanan khas Minang ini sudah dikenal di seluruh Indonesia, bahkan rendang juga sudah dikenal dunia.Nggak itu saja, ia juga berharap bahwa Sumatera Barat bisa jadi sejenis pemancing bagi tim "Gordon Ramsay: Uncharted" di masa depan untuk bisa kembali ke Indonesia.“Buat saya ini jadi pancingan, supaya nanti kalau mereka mau bikin lagi season tiga bisa cari lagi ke Indonesia, ke daerah yang lain,” kata William.

Sikap Gordon Ramsay yang BersahajaWilliam menuturkan bahwa Gordon sangat antusias mempelajari banyak hal soal makanan selama di Sumatera Barat.Ramsay disebutkan William sangat suka belajar dan punya rasa ingin tahu yang tinggi.Tak itu saja, Gordon dinilai William sangat ramah dan bersahabat dengan semua orang.

William Wongso menantang Gordon Ramsay untuk memasak rendang
National Geographic

William Wongso menantang Gordon Ramsay untuk memasak rendang

“Dia malah terus nanyain saya, umur saya benar nggak 73. Begitu saya bilang iya, eh saya digandeng terus turun tangga. Di Istana Pagaruyung kan curam ya turunannya,” kata William.“Terus kalau saya ke London ya dia ingin saya masak di restoran dia. Baik, dia tanya macam-macam. Dia dalam film ini juga kan mendalami kultur budaya ya,” sambung dia.William juga melihat sosok Ramsay sebagai orang yang sangat suka petualangan.Pasalnya program televisi "Gordon Ramsay: Uncharted" memperlihatkan banyak sesi petualangan di area terpencil.“Dia terjun sendiri kan, dia coba pacu jawi (pacuan sapi khas Sumatera Barat) juga. Dia mau naik sendiri tapi gagal terus. Orangnya nggak takut kotor, kena lumpur di badan semua,” jelas William.Culinary storyteller, Ade Putri yang turut serta dalam syuting tersebut juga mengatakan bahwa Ramsay orang yang menyenangkan.Menurut Ade, Gordon adalah orang yang seru dan banyak melontarkan bercandaan pada semua orang.Tak itu saja, ia juga merupakan orang yang sangat profesional dan tepat waktu.Gordon bisa membuat orang sekitarnya merasa nyaman untuk bekerja sehingga membuat sesi syuting terasa seperti sesi jalan-jalan yang menyenangkan.“Dia jahil, termasuk suka ngerjain beberapa orang. Waktu itu kebetulan ada orang sound yang selalu dikerjain sama dia. Fotografernya dia juga suka dijahilin,” terang Ade pada Kompas.com, Rabu (27/5/2020).Tak hanya Gordon Ramsay saja yang meninggalkan kesan menyenangkan pada Ade, tapi juga sesi syutingnya.Menurutnya, pengalaman syuting bersama tim dari National Geographic dan manajemen Gordon Ramsay ini sangat menyenangkan.Ade juga menyebutkan itu adalah syuting paling profesional yang pernah ia rasakan.“Timnya memang besar tapi kerjanya sangat efektif dan efisien. Sudah bagi-bagi waktu, yang satu mengerjakan syuting apa dan di mana lalu yang satu sudah pindah ke mana untuk take segala macam,” papar Ade.Tak itu saja, proses syutingnya pun berbeda dengan yang pernah dirasakan Ade sebelumnya.Syuting dilakukan sangat mengalir. Tak ada kalimat “kamera roll action” seperti yang sering dilontarkan dalam sesi syuting.Apa pun yang sedang dibicarakan oleh Ade dan Gordon Ramsay, itu selalu direkam. Hal itu membuat segala hal, kata Ade, jadi terasa nyaman dan natural.“Jadi kalau misalnya orang tanya apa yang kamu nikmati dari proses syuting kemarin itu nggak hanya bekerja dengan Gordon Ramsay tapi juga bekerja dengan semua tim Manajemen Gordon dan tim National Geographic,” jelas Ade.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gordon Ramsay: Uncharted Sumatera Barat Besok Tayang, Ini Cerita di Balik Layar".

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest