Follow Us

Nggak Terima Lagunya Dipake Trump Untuk Kampanye, Brendon Urie: No, Thanks!

Annisa Putri Salsabila - Sabtu, 27 Juni 2020 | 15:07
Brandon Urie vokalis Panic at the Disco
insider.com

Brandon Urie vokalis Panic at the Disco

HAI-Online.com - Vokalis dari grup band Panic! At The The Disco, Brendon Urie ngamuk di akun sosial media Twitter-nya pada (27/6).

Dia bikin peringatan buat Donald Trump untuk berhenti menggunakan salah satu lagunya untuk sebuah kampanye politik pemilihan.

Baca Juga: Sedang Main TikTok di Depan Ibunya, Remaja Ini Tewas Ditembak Orang Nggak Dikenal

Cuitan ini muncul setelah Trump berjalan ke panggung di sebuah kampanye di Phoenix, Arizona dengan lagu hit single milik P! ATD, yaitu 'High Hopes'.

Urie secara singkat berkomentar dalam tweet-nya, dan ngasih tahu kampanye Trump untuk "berhenti memainkan laguku". Baca tweet lengkap di bawah ini.

Di serangkaian kicauannya, Urie ngomong ke semua followersnya, mengatakan kalo "Trump tidak mewakili apa pun yang kami perjuangkan.

Harapan tertinggi yang kami miliki adalah memilih monster ini pada bulan November ".

Komentar tambahan juga ngasih tautan ke link HeadCount, sebuah organisasi non-partisan yang pake kekuatan musik untuk mendaftarkan pemilih dan mempromosikan partisipasi dalam demokrasi.

Urie telah lama bersuara tentang ketidaksukaannya dengan Donald Trump.

Dalam sebuah wawancara dengan NME pada tahun 2018, Urie sangat mengkritik presiden AS tersebut, ia menyebutnya "jeruk beracun".

"Mengapa kamu tidak bisa tetap menjadi selebriti yang kasar?" ujar Urie.

Baca Juga: Cowok Jomblo Penyayang Kucing Disebut 'Nggak Laku' di Aplikasi Kencan, Ini Risetnya Lho!

"Kami suka menertawakanmu, tetapi tidak ketika kamu hanya menghancurkan negara kami, kawan." Lanjutnya.

Dalam sebuah wawancara, Urie kemudian menyebut Trump adalah sosok yang "beracun" dan "yang terburuk".

Aksi Urie ini muncul nggak lama setelah keluarga almarhum Tom Petty mengeluarkan surat gencatan dan penghentian kampanye karena Trump pake lagu Petty yakni 'I Won’t Back Down' tanpa izin di sebuah rapat umum di Tulsa, Oklahoma pada 20 Juni.

"Trump sama sekali tidak diizinkan untuk menggunakan lagu ini untuk melanjutkan kampanye yang meninggalkan terlalu banyak orang Amerika dan akal sehat," kata keluarga Petty.

“Tom Petty tidak akan pernah ingin lagu miliknya digunakan untuk kampanye kebencian. Dia suka menyatukan orang,” lanjut keluarganya. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest