Follow Us

Impulsive Buying: Kebiasaan Boros yang Susah Direm, Apalagi Selama Pandemi

Annisa Putri Salsabila - Rabu, 27 Mei 2020 | 21:52
ilustrasi suka khilaf belanja online saat masa pandemi
kompas.com

ilustrasi suka khilaf belanja online saat masa pandemi

HAI- Online.com - Pandemi corona bikin masyarakat mau nggak mau tetep ada di rumah atau menghindari berpergian yang nggak perlu untuk sama-sama mencegah penularan COVID-19.

Akan teyapi, hal tersebut justru mendatangkan efek sampingnya, berkegiatan di rumah ternyata bikin fenomena impulsive buying atau beli barang yang nggak terkontrol jadi sering kejadian.

Hal ini diungkap olej sejumlah warganet yang ngaku, waktu pertama kali menerapkan work from home (WFH), mereka jadi cenderung punya kebiasaan belanja terus nggak ketahan.

Baca Juga: Nadiem Makarim Dapet Curhatan Dari Murid yang Rela Utang Paket Internet Buat Belajar di Rumah

"Semenjak WFH tiap ada discount beauty products w ngeklik cepet banget....impulsive buying got me boke," tulis akun @sorayavioglenna dalam twitnya, Minggu (24/5/2020)." Impulsive buying akhir bulan menghindari promo shopee akhirnya beli antam aja padahal hari ini lagi naik tipis," tulis akun Twitter @sebutsajafia dalam twitnya pada Selasa (26/5/2020)."Weh baru nyadar kemarin abis order buku 10 biji wahaha pantes duit berkurang banyak... how to control impulsive buying shssjjs," tulis akun Twitter @yeonkaied dalam twitnya, Senin (25/5/2020).Lalu, apa itu impulsive buying dan gimana tips untuk bisa terhindar dari hal tersebut?

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group, Andy Nugroho berpendapat, impulsive buying bisa diartikan juga dengan perilaku belanjain uang yang dilakuin tanpa perencanaan terlebih dulu, bersifat tiba-tiba dan mendadak alias kebetulan, karena kondisi dan keadaan lingkungan tempat kita berada saat itu.

"Impulsive buying bisa terjadi semisal ketika kita makan siang di mal, lalu setelahnya jalan-jalan cuci mata lihat-lihat barang yang dipajang, lalu di suatu toko berhenti dan membeli suatu barang karena terlihat menarik," katanya lagi, Rabu (27/5/2020).

Baca Juga: Kurangin Deh 6 Kebiasaan yang Bikin Kecerdasan Otak Merosot Jauh

Menurutnya, impulsive buying bisa terjadi kalo seseorang lagi buka sosmed dan ngeliat barang langsung pengen cepet-cepet beli dari toko online tersebut.

Hal yang bikin khilaf adalah fakta kalo barang yang dibeli merupakan barang yang nggak terlalu dibutuhin sama orang tersebut.

"Apalagi dalam kondisi pandemi begini, hal tersebut tentu bisa berimbas kurang baik untuk keuangan kita, apalagi bila keuangan kita kurang beruntung," katanya lagi.Terkait hal itu, Andy ngasih empat tips untuk bisa cegah terjadinya impulsive buying:

1. Bikin estimasi budget keuangan.

Hal ini bisa dilakuin dengan mengalokasikan uang untuk yang benar-benar penting dan perlu kemudian harus segera dibayarkan, semisal untuk bayar cicilan kredit, uang spp kuliah, bayar kosan, dll.

Ia menjelaskan, saat ini kuota internet untuk WFH dan school from home (SFH) juga sangat penting, nggak cuman itu aja, hand sanitizer juga, masker kain, suplemen kesehatan.

Kalo kebutuhan urgent itu udah terpenuhi, setelah itu barulah dialokasikan untuk kebutuhan-kebutuhan lain yang masih bisa disesuaikan besarannya.

Baca Juga: Begini Cara Jepang Hadapi Corona Meski Abaikan Protokol Kesehatan

2. Selalu pikirkan hal terburuk yang bakal terjadi

Selain itu, cara lain untuk cegah impulsive buying adalah dengan cara mikirin hal terburuk yang bakal terjadi kalo kita bisa biasakan diri bersikap impulsive buying.

"Bayangkan apa yang terjadi kalo kita selalu ngelakuin kebiasaan itu. semisal kita cuman beli barang-barang kecil semisal cemilan, pakaian, atau pernak-pernik hobi, maka pada hakikatnya kita sedang mengurangi budget untuk pos pengeluaran lainnya," ujar Andy.Dengan berpikir kalo hal tersebut jadi realita, maka kita jadi kesulitan untuk bayar utang, cicilan, dan efeknya akan dikejar-kejar tagihan.

3. Taruh uang di tempat aman

Dengan naruh uang di tempat aman, seperti di rekening yang nggak terhubung sama mobile/SMS atau internet banking ataupun e-wallet, maka kita bakal susah akses uang tersebut.

Hal ini juga bisa jadi salah satu alternatif supaya kita nggak khilaf dalam pengeluaran. "Bahkan kalau perlu tinggalkan kartu debit atau kredit kita di rumah kalo lagi jalan-jalan ke tempat belanja," lanjut dia.

Baca Juga: Ini Daftar 7 Games Seru untuk Dimainkan Bareng Keluarga di Rumah

4. Hindari mengikuti akun online shop

Paling penting adalah membiasakan hindari follow akun penjual yang ada di sosial media. Karena, kalo kita suka pantengin ponsel dan buka medsos, akun tersebut bakal sangat menarik perhatian untuk dibeli.

Bukan terkontrol, justru makin tekor kalo kita semakin banyak follow akun toko online. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest