Follow Us

Belajar di Indonesia Tapi Dapat Gelar Sarjana dari Amerika, Ternyata Bisa!

Fathia Yasmine, Agung Dwi Ertato - Sabtu, 23 Mei 2020 | 19:52
University of Arizona
Shutterstock

University of Arizona

HAI-ONLINE.COM - Kuliah di luar negeri pasti jadi impian banyak lulusan SMA di Indonesia. Percaya deh, dari 10 temen sekolah lo, pasti ada 2-3 orang yang punya mimpi kaya gini.

Meski perguruan tinggi negeri di Tanah Air enggak kalah bagus, tapi kuliah di luar negeri masih dianggap keren oleh banyak remaja.

Mengantongi gelar sarjana dari luar negeri akan sangat bergengsi. Ini karena pendidikan yang didapat berstandar internasional.

Selain bidang akademis, kuliah di luar negeri juga membentuk jati diri, dan membuat kita merasakan pengalaman budaya yang beragam. Secara enggak langsung kita merasa jadi “warga dunia”.

Untuk destinasi perkuliahan, ternyata ada beberapa negara yang jadi destinasi belajar paling populer di kalangan pelajar Indonesia. Salah satunya Amerika Serikat.

Menurut hasil survei UNESCO terhadap 5.500 pelajar Indonesia yang dimuat ICEF dalam sebuah artikel pada 2019, menunjukkan Amerika Serikat menjadi salah satu negara berbahasa Inggris yang favorit sebagai tujuan belajar.

Alasannya, gelar sarjana dari Amerika Serikat membuat mereka lebih menjual di dunia kerja.

Hal ini dibenarkan oleh Irene yang setelah lulus SMA di Singapura memutuskan melanjutkan kuliah di Negeri Paman Sam.

Ia ingin punya gelar sarjana berstandar internasional supaya dapat bersaing untuk masuk ke perusahaan di luar negeri.

“Aku menargetkan untuk kerja di luar negeri. Jadi, kuliah di universitas punya nama di luar negeri sepertinya pilihan yang tepat,” ujar lulusan University of California, Los Angeles ini ketika diwawancarai Hai lewat sambungan telepon.

Berbeda dengan Irene, Liana, yang telah menyelesaikan program Human Services and Psychology di New York, menceritakan hal berbeda.

Beberapa model pembelajaran membuatnya belajar berpikir out of the box.

“Gw pernah ikut kelas Critical Thinking waktu kuliah, dan itu iya bener setiap hari lo di-challenge untuk berpendapat dan debat," katanya.

Liana yang sejak SMA sudah bersekolah di Amerika Serikat juga menceritakan bagaimana pelajar SMA di-gembleng sebelum memasuki jenjang kuliah.

"Ada tes dulu, SAT dan ACT. SAT itu Matematika, Sains, Sejarah dan ACT itu English, writing, dan sebagainya. Kalau jelek di salah satu mata pelajaran, kita ditempatin di kelas khusus mata pelajaran itu. Sampai nilai kita sesuai standar college yang dituju,” katanya.

Daya tarik Amerika Serikat sebagai tujuan belajar

Kepopuleran Amerika Serikat sebagai tujuan berkuliah dibuktikan oleh data Institute of International Education (IIE). Pada tahun akademik 2018/2019 setidaknya ada 9.130 pelajar Indonesia yang berkuliah di sana.

Penyebabnya, tak lain disebabkan oleh sistem perkuliahan Amerika Serikat yang dianggap unik dan berbeda dengan pendidikan di Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com, sistem pendidikan Amerika Serikat mengadopsi pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Sains, Teknologi, Teknik, Seni, dan Matematika.

Dengan sistem tersebut, pelajar mulai dari TK hingga perguruan tinggi, dilatih untuk memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik, kreatif, dan berpikir out of the box. Jadi, enggak cuma pinter teori saja.

Amerika Serikat sudah terbukti memiliki sistem pendidikan terbaik meski biaya hidup disana bisa dibilang enggak murah.

Soalnya, sejumlah universitas kenamaan di dunia ada di sana. Sebut saja Harvard dan Yale University. Melansir US News, keduanya bahkan dinobatkan sebagai universitas terbaik di dunia pada 2020.

Bagaimana dengan prospek belajar ke Amerika Serikat saat ini?

Saat ini ada beberapa hal yang harus lo pertimbangkan jika ingin berangkat ke Amerika Serikat untuk kuliah.

Pandemi global salah satunya. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia sejak 20 Maret 2020 membatasi penerbangan ke luar negeri. Selain itu, nilai tukar kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat ikut melonjak.

Saat ini pemerintah Amerika Serikat juga sudah menerapkan pembatasan terhadap warga asing yang datang ke negaranya.

Perguruan tinggi di sana pun memberlakukan kegiatan belajar mengajar secara online, yang rencananya akan berlangsung sampai memasuki tahun ajaran baru. Duh, lama juga, ya?

Walaupun mahasiswa asing tetap dapat ikut berkuliah online, namun feel-nya pasti beda. Selain enggak bisa merasakan momen perkuliahan, jam belajarnya jadi enggak asik. Kalau di Amerika Serikat pagi, di Indonesia tengah malam. Bagaimana mau belajar?

Makanya, kalau memang punya impian mendapat gelar sarjana dari Amerika Serikat, nggak ada salahnya mencari alternatif perkuliahan yang lain.

Buat saat ini lo bisa cari kampus di Indonesia yang memiliki fasilitas pendidikan dan gelar dari Negeri Paman Sam. Misalnya Sampoerna University.

Lo bisa memperoleh gelar sarjana dari Sampoerna University sekaligus U.S Degree dari University of Arizona tanpa harus pergi ke AS.

Hal ini karena Sampoerna University sudah menjalin kerja sama dengan Arizona University lewat Two-Degree Program.

Jadi, meski berkuliah di Jakarta, lo tetap bisa mendapatkan gelar bachelor’s degree, S1 dari Amerika Serikat, yang terakreditasi oleh University of Arizona, sekaligus gelar S1 dari Sampoerna University.

University of Arizona sendiri adalah kampus terbaik ke-69 di dunia. Asik banget, kan?

Lo juga bisa pendidikan selama satu atau dua tahun pertama di Sampoerna University dan melanjutkan tahun berikutnya di universitas favorit di luar negeri, baik universitas di Amerika Serikat, Inggris, Australia, maupun Singapura.

Sebagai mahasiswa, lo juga akan dibekali keterampilan komunikasi, bahasa Inggris, dan penguasaan matematika seperti layaknya di Amerika Serikat.

FYI, banyak pelajar internasional juga yang belajar di Sampoerna University lho. Mulai dari pelajar Korea sampai pelajar dari Amerika Serikat.

Jadi sebenarnya pengalaman bergaul dengan teman dari berbagai latar budaya berbeda dan menjadi “warga dunia” bisa juga dirasain.

Penasaran? Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi situs web Sampoerna University. Ikuti juga webinar HaiClass “Masa Depan Sempurna” bersama Sampoerna University. Daftar di sini ya.

Editor : Sheila Respati

Latest