Follow Us

Cuma di Indonesia: 5 Razia Aneh yang Pernah Ada di Negeri +62

Alvin Bahar - Rabu, 15 Januari 2020 | 14:00
Buntut kasus pengendara Captiva, Polisi Militer razia dan pencopotan penyalahgunaan stiker TNI
Twitter @tmcpoldametro

Buntut kasus pengendara Captiva, Polisi Militer razia dan pencopotan penyalahgunaan stiker TNI

Suatu arsip menyebutkan Indonesia pernah semarak dengan razia rambut gondrong.

Catatan Kompas, pada 3 Desember 1966, menyebut Operasi Tertib diselenggarakan oleh Garnisun Jakarta Raya dengan merazia kendaraan dan warga yang berambut gondrong pada awal Desember 1966.

Pelaksanaan razia ini berlangsung di sejumlah jalan yang ramai di Ibu Kota, diikuti dengan pengguntingan rambut gondrong yang dewasa ini (pada 49 tahun silam) digemari anak muda.

Rambut gondrong dianggap ”tidak mengenal keindahan dan keberesan”.

Pengguntingan rambut gondrong itu dilakukan di tengah jalan oleh petugas Garnisun.

Garnisun adalah organisasi militer yang bertugas pokok menegakkan hukum, disiplin dan tata tertib di wilayah TNI, terutama prajurit TNI dan PNS TNI, tetapi pada zaman orde baru (orba), Garnisun turun juga untuk merazia warga sipil atas pemerintahan Soeharto.

Nah, larangan rambut gondrong pun kian menjadi, aplagi sejak Presiden Soeharto mengirimkan radiogram agar anggota ABRI serta karyawan sipil yang bekerja di lingkungan militer dan keluarganya juga dilarang berambut gondrong.

“Gaya ini dikritik pemerintah sebagai kebarat-baratan,” ujar Remy Silado, salah satus eniman Indonesia mengenang peristiwa tersebut.

Remy yang ngefans sama The Beatles juga sempat ketar ketir karena punya rambut yang panjangnya sampai ke bokong.

Nggak cuma Remy, seperti dikutip harian Tempo, pada 1971, TVRI mencekal para seniman lain yang berambut gondrong. Mereka dilarang tampil di stasiun televisi milik pemerintah itu.

Selanjutnya, teman-teman di Yogyakarta mengalami hal yang sama. Mayoritas sekolah tidak mengizinkan siswa yang berambut gondrong untuk ikut ujian.

Di Wonosobo, penonton berambut gondrong juga nggak boleh menonton film di bioskop meski telah membeli karcis.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest