Lempar Koin Keberuntungan ke Pesawat, Penumpang Ini Dituntut Uang Ganti Rugi Ratusan Juta Rupiah

HAI-Online.com -Melempar koin keberuntungan ke arah pesawat sebelum terbang, seorang penumpang maskapai penerbangan Lucky Air, Lu Chao dituntut uang ganti rugi hingga ratusan juta rupiah.

Seperti dilansir HAI dari Mothership, kejadian tersebut bermula saat cowok berusia 28 tahun ini hendak memasuki pesawat dengan rute penerbangan dari Anqing menuju Kunming beberapa waktu lalu.

Sesaat sebelum memasuki pesawat, Chao terlihat melempar dua koin keberuntungan, masing-masing dengan nominal 1 yuan (sekitar Rp 2 ribu).

Tindakan tersebut ternyata malah berujung masalah karena koin keberuntungan yang dilempar oleh Chao ternyata masuk ke dalam mesin pesawat.

Baca Juga: Viral Penampakan Alien Joget Chicken Dance di Garasi, Begini Pengakuan Pemilik Rumah

Mengetahui hal tersebut, pihak maskapai Lucky Air kemudian memutuskan untuk membatalkan penerbangan mereka guna melakukan penyisiran lebih lanjut karena ditakutkan masih ada koin lain yang dapat membahayakan nyawa penumpang.

Apabila koin tersebut masuk dalam mesin, dikhawatirkan bisa merusak turbin dan mengakibatkan pesawat mengalami kegagalan mesin.

PIXABAY/DAYAMAY

Ilustrasi mesin pesawat

Selain itu, tindakan Chao juga menyebabkan pihak maskapai harus memberikan kompensasi kepada 162 penumpang lain karena pesawat tersebut baru bisa diberangkatkan kembali pada keesokan harinya.

Baca Juga: Biar Nggak Jatuh dari Motor, Begini Teknik Mengerem yang Benar Pas Lewat Jalanan Banjir

Akibat perbuatannya tersebut, Chao pun langsung diamankan oleh pihak kepolisian dan sempat ditahan selama 10 hari.

Belum berhenti sampai disitu, pihak maskapai Lucky Air dilaporkan juga menuntut uang ganti rugi sebesar 120 ribu yuan (sekitar Rp 240 juta) untuk mengganti biaya pemeliharaan pesawat serta kompensasi yang mereka keluarkan akibat perbuatannya.

Dari sini kita bisa belajar untuk berpikir dua kali sebelum bertindak sob! Jangan sampai tindakan yang kalian anggap baik nyatanya malah dapat membahayakan nyawa orang banyak. (*)