Viral Cerita Kucing yang Berubah Sikap setelah Sang Pemilik Meninggal

HAI-Online.com - Seorang kucing bernama Rambo beberapa waktu belakangan ramai menjadi bahan perbincangan di media sosial karena menunjukkan perubahan sikap yang drastis setelah pemiliknya meninggal.

Cerita tentang Rambo ini sendiri dibagikan oleh anak dari pemilik Rambo, Fadhil Raihan melalui akun Facebook pribadinya beberapa waktu lalu.

Dalam postingan yang dibagikan pada Kamis (26/12) kemarin, Fadhil menceritakan awal mula pertemuan Rambo dengan sang ayah.

"Kucing persia yang sejak kecil diadopsi oleh almarhum ayah saya, dia sehari-hari hanya di rumah saja bersama ayah saya. Makan dan minumnya diperhatikan, bahkan kalau sakit sampai dibawa ke klinik dokter hewan. Hingga tidur pun selalu nempel dengan ayah saya," cerita Fadhil.

Baca Juga: Mau Dimakan tapi Sayang, Cewek Ini Bikin Patung Xenomorph dari Kue Jahe untuk Rayakan Natal

Seolah sudah mempunyai ikatan batin yang sangat kuat, Rambo mendadak ikut sakit ketika ayah Fadhil dinyatakan meninggal dunia, di mana badan kucing berjenis persia ini tiba-tiba panas dan menolak untuk makan.

Sempat membaik saat acara pengajian, Rambo sempat dibawa ke klinik secara berkala karena kondisi kesehatannya menurun drastis, tubuhnya mengalami dehidrasi tinggi, bahkan opname beberapa hari.

Usai dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang oleh dokter, Rambo tetap saja nggak terlihat bersemangat, pandangannya sering kosong, dan hanya mau sedikit makan.

Baca Juga: Status Terkirim tapi Barang Nggak Sampe, Driver Ojol Bawa Kabur Orderan Senilai Rp 22 Juta

Hingga kemudian, pihak keluarga pun berinisiatif untuk membawa Rambo berkunjung ziarah ke makam ayah Fadhil.

"Ketika sesampainya di makam almarhum ayah saya, si rambo hanya terduduk diam sambil memandangi sekeliling. Kemudian dia berjalan sendiri dengan mata sayunya menuju batu nisan ayah saya, dan mulai terduduk diam selama kami semua membacakan doa bersama," tulisnya menambahkan.

Dari Rambo, Fadhil sendiri mulai memahami bahwa hewan mempunyai perasaan yang sama seperti halnya manusia.

"Dari sini saya mulai memahami bahwa hewan yang setia pun ternyata mempunyai perasaan yang sama dengan manusia. Hanya saja cara mengungkapkan nya bisa saja berbeda, siapa yang tahu?" tutup Fadhil.

Sedih banget ya sob. Kalian sendiri gimana, punya pengalaman serupa nggak nih? (*)