Disinilah kejadian chaos mulai terjadi.Penonton mulai lempar segala sesuatu ke atas panggung, pager di rubuhin,sound dan alat musik yang ada di panggung di ancurin, ruang panitia di obrak abrik. Mungkin gue mau ngewajarin sih kalo pd emosi, tapi ga gini deh caranya mereka protes pic.twitter.com/tXlDiTQ6NI— Rivaldi Arya Sukma (@adminakunhoax) 30 November 2019
Ditambah ini sih, tenda panitia mo dijadiin api unggun ???????? pic.twitter.com/fgnMRZ0Qy3Penonton mulai meneriaki panitia untuk segera bertanggung jawab dan melempari segala sesuatu ke atas panggung.— Rivaldi Arya Sukma (@adminakunhoax) 30 November 2019
Lebih parahnya lagi, para penonton sampai merobohkan pager, ngerusak sound system dan alat musik di panggung, mengobrak-abrik ruang panitia, membuat panggung roboh, sampai hampir membakar tenda panitia.
Arian 'Seringai' juga menceritakan kekacauan event ini lewat Twitter.
iya. acara ngaret 2 jam. Seringai mustinya main jam 9.45, akhirnya main jam 00.05? setlist kami cut jadi 30 menit (seharusnya 1 jam), tapi pas di atas masih diminta di-cut. Fourtwnty & Feel Koplo nggak jadi main, dan disitu crowd mulai marah. keamanannya lemah juga sih. https://t.co/ugiZNS5jFJSeringai yang dijadwalkan main jam 21.45 WIB, baru naik ke panggung jam 00.05 dan hanya tampil 30 menit dari yang seharusnya 1 jam.— ???? (@aparatmati) 1 Desember 2019
Baca Juga: blink-182 dan The Chainsmokers Berkolaborasi Lewat Lagu 'P.S I Hope You’re Happy'
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan chaos. Seperti faktor hujan dan jalanan yang super macet. Ada juga soundman band yang tampil sebelumnya, me-reset program sound monitor untuk semua band, jadi mereka harus set ulang yang memakan waktu.
????????♂️korban file monitor ke-reset. https://t.co/9vl8l8k3dsSetelah Seringai, seharusnya Feel Koplo yang naik panggung. Meski panitia sudah nego, tapi event sudah harus selesai sebelum jam 12 dan tiba-tiba lampu dipadamkan.— The Panturas (@thepanturas) 1 Desember 2019