Memahami saraf rasa ingin tahu Ming Hsu dan timnya meneliti hal ini karena mereka penasaran akan rasa ingin tahu itu sendiri.
"Penelitian kami mencoba menjawab dua pertanyaan."
"Pertama, dapatkah kita mencocokkan pandangan ekonomi dan psikologis tentang rasa ingin tahu, atau kenapa orang mencari informasi?"
"Kedua, seperti apa rasa ingin tahu di dalam otak?" ujar Hsu.
Banyak ahli ekonomi menganggap keingintahuan berorientasi pada tujuan konkret.
Dengan kata lain, keingintahuan membantu manusia untuk membuat keputusan yang menguntungkan.
Sementara dari pandangan psikolog, rasa ingin tahu berfungsi untuk memenuhi keinginan diri, yakni mengetahui suatu hal.
Terlepas dari kedua pandangan tentang rasa ingin tahu di atas, Hsu dan tim memilih melihat bagaimana saraf rasa ingin tahu bekerja.
Mereka mengumpulkan sejumlah peserta penelitian untuk bermain judi.
Selagi responden bermain judi, para ahli memindai otak mereka.
Dalam permainan tersebut, para peserta diminta membuat keputusan untuk mengeluarkan uang seberapa banyak demi mendapat informasi peluang menang.
Dalam beberapa kasus, informasi itu sebenarnya berharga, dan dalam kasus lain, ada yang menganggap informasi itu tidak begitu berharga.