Follow Us

Jangan Lupa Istirahat, Kurang Tidur Tingkatkan Resiko Terkena Kanker

Bayu Galih Permana - Selasa, 20 Agustus 2019 | 13:30
Ilustrasi
Pixabay/congerdesign

Ilustrasi

HAI-Online.com - Bukan sebuah rahasia lagi, hampir sebagian besar anak muda pasti memiliki kebiasaan untuk tidur larut malam, entah keasikan nongkrong, chattingan sama pacar, ataupun keasikan main game, yang otomatis akan membuat waktu tidur mereka berkurang.

Kalau kalian termasuk satu dari sebagian besar anak muda yang punya hobi begadang, sebaiknya kebiasaan tersebut segera dihilangkan karena akan memicu sejumlah masalah kesehatan, salah satunya peningkatan resiko terkena kanker.

Temuan ini sendiri diungkapkan oleh salah seorang profesor ilmu saraf dan psikologi di University of California sekaligus penulis buku Why We Sleep, Matthew Walker.

Apabila manusia tidur dalam durasi empat hingga lima jam aja di waktu malam, sel-sel kekebalan antikanker kritis yang selama ini berperan sebagai pembunuh alami mengalami penurunan hingga 70 persen ketika mereka bangun.

Baca Juga: Baru 5 Bulan Mengajar, Guru Ini Dapat Belasan Surat Cinta dari Murid

Maka dari itu, kurang tidur secara otomatis akan meningkatkan resiko manusia terkena berbagai jenis penyakit kanker seiring minimnya jumlah sel-sel kekebalan antikanker kritis dalam tubuh.

Selain itu, Walker juga menjelaskan, kurang tidur mencegah otak untuk dapat membuat kenangan baru karena memori yang ada seolah-olah seperti dimatikan.

“Kita tentu tahu bahwa kurang tidur sebenarnya akan mencegah otak untuk dapat membuat kenangan baru. Jadi, seolah-olah tanpa tidur yang cukup, memori otak seperti dimatikan dan kamu tak bisa menyimpan pengalaman baru ke dalam ingataan,” terang Walker.

Belum berhenti sampai di situ, pengembangan protein beracun di otak yang lekat dengan penyakit Alzheimer, beta-amiloid juga menjadi salah satu dampak negatif dari kurang tidur.

“Kurang tidur akan meningkatkan pengembangan protein beracun di otak yang disebut beta-amiloid karena selama tidur nyenyak di malam hari, sistem pembuangan kotoran di dalam otak sebenarnya bekerja keras membasuh protein beracun ini,” ujar Walker menambahkan.

Hmm, ngeri juga ya sob. Jadi gimana nih, mulai sekarang masih pada mau begadang sampai pagi nggak? (*)

Source : Kompas.com, Medical Daily

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest