Follow Us

Harus Beli Buku Hingga Jutaan Rupiah, Ratusan Siswa Lakukan Aksi Lempar Buku ke Halaman Sekolah

Bayu Galih Permana - Selasa, 06 Agustus 2019 | 13:30
Siswa melempar buku ke tengah tumpukan buku-buku dalam aksi unjuk rasa di halaman MAN Bangkalan, Madura, Senin (5/8)
TRIBUNMADURA/AHMAD FAISOL

Siswa melempar buku ke tengah tumpukan buku-buku dalam aksi unjuk rasa di halaman MAN Bangkalan, Madura, Senin (5/8)

HAI-Online.com - Harus mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah untuk membeli buku, ratusan siswa di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bangkalan, Madura melakukan aksi unjuk rasa dengan cara melemparkan buku-buku tersebut ke halaman sekolah.

Seperti yang dilansir HAI dari Tribun Madura, aksi unjuk rasa dari ratusan siswa itu berlangsung di halaman MAN Bangkalan pada Senin (5/8) pagi sekitar pukul 06.30 WIB, dengan penjagaan satu orang petugas keamanan sekolah dan sejumlah guru.

Beberapa saat setelah aksi unjuk rasa tersebut dilakukan, beredar video berdurasi 15 menit yang menunjukkan buku-buku berserakan di tengah halaman sekolah.

"Mahal guys... Mahal guys," ujar salah seorang siswi dalam video tersebut.

Siswa MAN Bangkalan, Madura ketika menggelar unjuk rasa di halaman sekolah, dengan cara melempar buku pelajaran sekolah, Senin (5/8)
AHMAD FAISOL/TRIBUNMADURA

Siswa MAN Bangkalan, Madura ketika menggelar unjuk rasa di halaman sekolah, dengan cara melempar buku pelajaran sekolah, Senin (5/8)

Baca Juga: Corey Taylor Kritik Layanan Streaming Musik yang Bayar Musisi

Menurut pengakuan beberapa wali siswa, aksi unjuk rasa ini sendiri terjadi sebagai buntut dari ketikdakjelasan sejumlah kebijakan sekolah soal penarikan biaya, mulai dari biaya pendaftaran hingga harga buku yang jauh lebih mahal dibandingkan sekolah lain.

"MAN Bangkalan terkesan mahal, tidak seperti sekolah lainnya. Biaya pendaftaran hingga biaya beli buku, mahal," ungkap salah seorang wali siswa kelas X.

Lebih lanjut, wali siswa murid itu menjelaskan bahwa mereka awalnya ditarik biaya pendaftaran sebesar Rp 2.350.000 dengan rincian Rp 1.350.000 untuk seragam batik dan olahraga, sedangkan Rp 900.000 sisanya digunakan sebagai infaq mushala.

Selain itu, para wali murid juga diharuskan untuk kembali mengeluarkan uang pembelian buku paket senilai Rp 1.200.000, dan masih ditambah dengan SPP.

"Itu bukan untuk seragam putih dan pramuka karena kami beli sendiri. Sedangkan pantauan kami fisik mushala tidak ada perubahan. Tiba-tiba anak saya minta uang untuk beli buku senilai Rp 1,2 juta tanpa bisa menjelaskan secara rinci," tambahnya.

Source : Tribun Madura

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest