Follow Us

Uang Kuliah Ludes Karena Skimming, 4 Tips Ini Cegah Kamu Jadi Korban Selanjutnya

Bayu Galih Permana - Senin, 29 Juli 2019 | 11:15
Ilustrasi mesin ATM
Fabian Januarius Kuwado/ KOMPAS.COM

Ilustrasi mesin ATM

HAI-Online.com - Baru-baru ini, pengguna media sosial tengah ramai membicarakan cuitan dari sobat Twitter dengan akun @ceriblasem, yang bercerita mengenai pengalamannya menjadi korban kejahatan skimming.

Nggak tanggung-tanggung, tindak kejahatan skimming tersebut membuat saldo rekening yang semula berada pada angka Rp 7 jutaan tinggal tersisa Rp 2 ribu saja, padahal sebagian besar uangnya itu hendak dipakai untuk membayar uang semesteran.

"Senin malam tgl 22 Juli krn aku lagi kkn dan teman2 sedang ngobrol tentang pembayaran ukt. Iseng2 lah aku buka mobile banking EH TAPI KOK sisa uangku 2ribu aja. Padahal kuingat2 saldoku ada 7jt.an. Sedangkan tagihan uktku 6,3," cerita @ceriblasem.

Setelah membuat laporan, pihak bank sendiri mengindikasikan bahwa @ceriblasem telah menjadi korban kejahatan skimming dan baru bisa menentukan apakah mereka bakalan mengembalikan uang yang hilang tersebut selama 14 hari kerja.

Baca Juga: Bocah 10 Tahun Temukan 11 Telur Dinosaurus Saat Main di Pinggir Sungai

Menurut keterangan ahli digital forensik Ruby Alamsyah, kasus kejahatan skimming di Indonesia sudah berlangsung sejak tahun 2009 lalu, dan terjadi karena mudahnya akses para pelaku untuk memodifikasi mesin ATM.

Meskipun sudah banyak menimbulkan korban, Ruby mengatakan bahwa ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk terhindar dari tindak kejahatan skimming di antaranya:

1. Lakukan Transaksi pada Mesin ATM di Kantor Bank

Dari pengamatan Ruby, pelaku tindak kejahatan satu ini nggak pernah menaruh alat skimming pada mesin ATM yang berada dalam kantor bank karena di sana penuh pengamanan dan ramai dikunjungi oleh banyak orang.

"Kalau mau lebih aman, pastikan kita mengakses ATM itu di mesin ATM yang tanpa alat skimming. Itu mengakses ATM di mesin ATM yang ada di kantor bank," terang Ruby seperti yang dikutip HAI dari Kompas.com.

2. Ganti PIN secara Berkala

Selain melakukan transaksi di kantor bank, masyarakat disarankan rajin melakukan penggantian nomor pin ATM miliknya sehingga akan menyulitkan pelaku untuk membobol rekening mereka.

"Rutin berkala kita ganti PIN, gunakan PIN yang aman dan mudah diingat. Tetapi juga rutin melakukan penggantian nomor PINnya," tambahnya.

3. Cek Mesin ATM

Lebih lanjut, Ruby meminta nasabah untuk memahami terlebih dahulu mesin-mesin ATM yang terindikasi dipasang alat skimming, sebelum akhirnya melakukan pengecekan setiap hendak melakukan transaksi.

"Kebanyakan pelaku itu memasang alat skimming pakai double tape sehingga biasanya kurang rapi gitu yah. Nah kita perhatikan lah apakah ada alat-alat tambahan yang mencurigakan di mesin ATM," jelas Ruby.

Baca Juga: Duit Buat Bayar Kuliah Ludes di ATM, Cerita Mahasiswa Korban Skimming Ini Jadi Viral

4. Ganti Kartu menjadi Model Chip

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK) Heru Kristiyana menjelaskan bahwa cara efektif untuk menghindari tindak kejahatan skimming adalah dengan mengganti kartu dari tipe magnetik ke model chip.

"Tidak ada alat anti skimming, yang paling efektif adalah menggantik kartu ATM dari magnetic stripe ke cip. Sampai saat ini (kartu dengan cip) belum bisa digandakan. Kalau diganti ke cip akan lebih aman," kata Heru.

Gimana sob, nggak susah kan? Jadi jangan lupa terapi tips-tips di atas supaya kalian nggak jadi korban kejahatan skimming selanjutnya. (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest