Follow Us

Cerita Terbaik Dewa 19 di Album Terbaik Terbaik, Ari Lasso Pergi, Dul Jaelani Datang!

Al Sobry - Kamis, 18 Juli 2019 | 16:13
Cerita Terbaik Dewa 19 di Album Terbaik Terbaik, Ari Lasso Pergi, Dul Jaelani Datang!
HAI archieve

Cerita Terbaik Dewa 19 di Album Terbaik Terbaik, Ari Lasso Pergi, Dul Jaelani Datang!

HAI-Online.com - Dewa pertama kali dibentuk tahun 1986 oleh empat pelajar SMP Negeri 6 Surabaya. Waktu tahun 1992, Dewa sudah punya vokalis keren Ari Lasso (vokal) namanya.

Untuk itu Andra Junaidi (gitar), Erwin (bas), Dhani Manaf (keyboard), dan Wawan (drum) hijrah ke Jakarta karena akhirnya mereka meluncurkan debut albumnya, Dewa 19, di Jazz 'N' Rock Cafe.

Ketika menyanyikan lagu I’ll Be Over You, penampilan “anak baru” itu mengagumkan. Mereka menyajikan komposisi lagu yang pas bernuansa pop.

Meski nggak menciptakan improvisasi dan melupakan permainan gitar pada bagian koda lagu milik Toto itu, kelihatan sekali kalo mereka sudah terbiasa bermain dengan harmonisasi yang baik dan benar. Minimal, bisa dibuktikan pada koor lagu Kita Tidak Sedang Bercinta Lagi.

Baca Juga: We The Fest 2019 Jadi Panggung Pertama Alvvays di Jakarta

Ada kekuatan-kekuatan musikal yang mengharuskan Dewa 19 ditempatkan pada posisi khusus dalam perspektif musik pop Indonesia.

Warna vokal Ari yang begitu khas, dan selalu masuk ke dalam tema lirik, terutama yang bernapas balada. Ia bakal tetap menjadi Ari sekali pun tampil solo atau bersama kelompok lain.

Betapa ia luruh dalam lagu Kangen (Ku KanDatang) dan Swear, misalnya, cukup menjadi alasan bahwa anggota Dewa yang lain harus mempertahankan cowok ini.

Sementara itu, dominasi suara keyboard yang dimainkan Dhani di hampir setiap lagu, secara gamblang memperlihatkan posisinya sebagai konseptor Dewa 19.

Nggak heran kalo ia nampak mengetahui kebutuhan setiap lagu. Hanya saja, ketika mencoba menyanyikan sendiri salah satu ciptaannya, Sembilan Hari & Liberty, Dhani nampaknya harus berbesar hati mengakui bahwa suaranya nggak punya karakter.

Baca Juga: IM3 Ooredoo Punya Zona Unlimited di We The Fest 2019, Akses Yuk!

Toh, sekali pun "mempertontonkan" kekurangannya, nggak sulit buat mengukur kemampuannya sebagai musisi generasi baru yang potensial.

Konsep musik Dewa seperti yang sudah sering kamu dengar memang lahir dari pemikirannya. Ibarat segumpal daging, Dhani adalah pembungkus tulang belulang yang dibuat Andra.

Dan lagu-lagu Dewa menjadi hidup oleh pagutan bas Erwin, yang setia mengikuti kemana permainan gitar Andra yang berakar rock dan keyboard Dhani yang mengalir. Meski gebukan drum Wawan bisa di toleransi album pertama mereka terdengar artistic.

Dewa 19 semakin memperlihatkan sosoknya sebagai grup rock yang berusaha tampil lain, terbukti pada album ketiga, Terbaik Terbaik. Bukan cuma diwujudkan oleh sayatan gitar Andra yang kian galak, tetapi juga oleh beatdrum Rere. Coba, dengar kembali Cukup Siti Nurbaya.

Sedikit demi sedikit mereka mulai beranjak dari kekenesan. Ari ternyata kurang cocok untuk tema yang menyiratkan pemberontakan, seperti yang dicuatkan oleh liriknya. Dan apa boleh buat, vokal Dhani rasanya bakal lebih pas untuk meneriakkan lagu ini (lewat video klip lagu ini pula, Dewa akhirnya dengan mulus menjadi nominator MTV Asean Viewer Choice, mengalahkan antara lain Bangbang Tut-nya Slank).

Tapi, sampai dengan album ketiga ini, konsep penulisan lagu mereka tak menunjukkan perkembangan. Dewa sepertinya keasyikan membahas persoalan cinta dengan air mata. Bukan dengan optimisme. Kamu kan tentu masih ingat dengan Satu Hati (Kita Semestinya) dan Cinta 'Kan Membawamu. Seolah-olah, waktu ini habis cuma buat berpuntir-puntir dalam urusan yang dangkal, sama sekali tak ada dimensi kedalaman.

Sialnya, melankolisme justru merupakan kekuatan Dewa. Perhatikan bagaimana mereka menyusupkan suara biola yang lirih pada Satu Hati. Kehadiran instrument gesek itu terasa sebagai kebutuhan, bukan sekadar asal tempel. Inilah barangkali yang menyebabkan lagu-lagu Dewa selalu bikin histeris cewek-cewek.

Setelah waktu berlalu dengan panjang, ada sejumlah pergantian personel dan formasi di Dewa 19, Ari pergi, Once datang dan terus semakin terkenal dan laris sampai pada tahun 2005, majalah Hai menobatkan mereka sebagai band terkaya di Indonesia dengan pendapatan mencapai lebih dari 14 miliar setahun.

Setelah Dhani mendekam dalam penjara karena kasus ujaran kebencian, Dewa 19 muncul lagi dengan tambahan Dul jaelani. Pada We The Fest 2019, Dewa 19 bersama Dul jaelani juga mengajak Ari Lasso untuk manggung lagi. Mereka bakal tampil hari pertama di Jumat (19/7/2019) di WTF Stage, JIEXpo Kemayoran, Jakarta. Akankah memukau seperti dulu? (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest