Follow Us

Bukan Gurun Pasir, Inilah Tempat Paling Kering yang Ada di Dunia

Ricky Nugraha - Rabu, 17 Juli 2019 | 21:20
McMurdo Dry Valleys Antarctic, sebuah lembah di Antartika yang tidak tertutupi es
Mike White, Antarctica NZ Pictorial Collection

McMurdo Dry Valleys Antarctic, sebuah lembah di Antartika yang tidak tertutupi es

HAI-online.com - Ketika ditanya apa tempat paling kering di dunia, mungkin kebanyakan orang akan menjawab gurun pasir, atau secara spesifik adalah Gurun Sahara.

Memang benar jika Sahara dengan curah hujan kurang dari 20 milimeter per tahun mencerminkan kondisi gurun pasir yang kering. Namun ternyata, masih ada tempat yang lebih kering dibandingkan gurun terluas di dunia itu.

Tempat terkering itu ada di Benua Antartika, yang mungkin juga banyak orang nggak menyangka jika di benua yang senantiasa tertutup es itu ada tempat terkering di dunia.

Tempat itu bernama Dry Valleys, yang memiliki curah hujan mencapai titik 0. Fakta tersebut tentu menjadikan Gurun Sahara masih kalah kering jika dibandingkan dengan Dry Valleys.

Baca Juga: Fenomena Topi Awan Terjadi di Gunung Rinjani, Meski Indah Ternyata Simpan Bahaya

Wilayah Dry Valleys memang berbeda dari sekitarnya yang tertutup es. Sedangkan cuma di kawasan Dry Valleys saja yang nggak tertutup oleh es.

Menjadi kawasan bebas es terbesar di Benua Antartika, tingkat kelembaban di Dry Valleys sangatlah rendah. Hampir tak ada es yang menyelimuti permukaannya.

Selain curah hujan mencapai titik 0 per tahunnya, masih ada beberapa faktor yang menyebabkan Dry Valleys semakin kering.

Lokasinya di tengah pegunungan nan menjulang tinggi menghalangi es yang mengalir ke laut untuk mencapai lembah.

Baca Juga: Gerhana Bulan Besok Malam Bakal Terlihat Dua Planet di Angkasa

Pegunungan sekitar Dry Valleys nggak cuma menghalangi es untuk mencapai lembah. Bentang alam tersebut menyebabkan terjadinya fenomena embusan angin katabalic yang kuat dari puncak-puncak pegunungan menuju lembah.

Udara dingin yang padat itu berembus kencang menuruni lereng pegunungan karena gaya gravitasi. Kecepatan angin yang mencapai 322 kilometer per jam mampu memanaskannya sehingga menguapkan lapisan air, es, dan salju. (*)

Source : Kompas.com, Live Science

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest