Follow Us

SMP di Bekasi Cuma Dapat 2 Murid, Setengah Warga Kelas Tampak Senang

Bayu Galih Permana - Selasa, 16 Juli 2019 | 15:47
SMP swasta di Perumnas 1 Kayuringin, Bekasi berusaha bertahan dengan jumlah siswa baru yang hanya 1 digit pada tahun ajaran 2019/2020.
VITORIO MANTALEAN/KOMPAS.COM

SMP swasta di Perumnas 1 Kayuringin, Bekasi berusaha bertahan dengan jumlah siswa baru yang hanya 1 digit pada tahun ajaran 2019/2020.

HAI-Online.com - Kalau sebelumnya ada SMP Gatra Surabaya yang hanya menerima dua murid baru pada tahun ajaran 2019/2020, nasib serupa juga dialami sebuah SMP Swasta yang berada di kawasan Perumnas 1 Kayuringin, Bekasi Selatan.

Seperti yang dilansir HAI dari Kompas.com, sekolah yang menolak untuk disebutkan namanya ini menyebutkan bahwa tahun ajaran 2019/2020 menjadi catatan penerimaan siswa terendah selama lebih dari 30 tahun mereka berdiri.

"Seperti yang bisa dilihat sendiri, ya begini sepi. Siswanya sedikit. (Tahun ini) dua orang. Memang sudah beberapa tahun ini sepi," terang Wakil Kepala Sekolah, sambil menjelaskan bahwa jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya, di mana ada lima siswa baru.

Lebih lanjut, Wakil Kepala Sekolah dari SMP tersebut menjelaskan, sedikitnya jumlah siswa baru pada tahun ajaran 2019/2020 membuat pihaknya memilih untuk menggabungkan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan kakak kelas.

Baca Juga: Cuma Dapat Gaji Rp 350 Ribu per Bulan, Guru SD di Banten Terpaksa Tinggal di WC Sekolah

"MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) buat siswa baru saya gabungin (dengan kakak kelas). Biar ramai," tambahnya.

Wakil Kepala SMP ini mengaku, sebenarnya banyak orang tua yang berminat untuk mendaftarkan anak mereka ke sekolah tersebut, namun kebanyakan mereka masih menunggu hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

"Tanya informasi banyak ke sini. Intinya ya calon siswa masih menunggu PPDB, tapi PPDB kan enggak selesai-selesai," ceritanya lebih lanjut.

Sementara itu salah satu siswa baru di SMP tersebut, MG mengaku nggak ambil pusing dengan kondisi tersebut, dan bahkan malah tampak senang serta asik berbaur dengan sejumlah senior pada hari pertama masuk sekolah.

Kakek dari MG, WH pun mengaku nggak mempermasalahkan sedikitnya jumlah teman sang cucu, mengingat dia memiliki 'kelebihan' dibandingkan dengan anak-anak lain.

"Masyarakat bilang bagus, aman. Dia kan anaknya ada kelebihan, menurut saya aman. Enggak masalah. Kalau disekolahin di tempat yang ramai terus diapa-apain sama teman-teman bagaimana?" ucap WH.

SMP swasta di Perumnas 1 Kayuringin, Bekasi berusaha bertahan dengan jumlah siswa baru yang hanya 1 digit pada tahun ajaran 2019/2020.
VITORIO MANTALEAN/KOMPAS.COM

SMP swasta di Perumnas 1 Kayuringin, Bekasi berusaha bertahan dengan jumlah siswa baru yang hanya 1 digit pada tahun ajaran 2019/2020.

Baca Juga: Alasan Garuda Indonesia Keluarkan Larangan untuk Nggak Ambil Foto dan Video dalam Pesawat

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi Ayung Sardi Dauly mengonfirmasi bahwa sejumlah sekolah swasta di Bekasi kekurangan siswa sejak 2017.

Bahkan, Ayung juga menyebut bahwa ada beberapa sekolah swasta yang jumlah siswa barunya hanya satu digit, hingga tutup karena tak mampu lagi beroperasi.

"Data siswa baru tahun ini kami masih menghimpun. Sudah ada yang diketahui tidak terima siswa lagi tahun ini, tidak operasional lagi," ujar Ayung.

Kalau menurut kalian sendiri gimana sob, apa yang harus dilakukan sekolah-sekolah swasta untuk lebih bisa menarik minat calon siswa baru? (*)

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest