Follow Us

Jalin Banyak Kerjasama dengan Pelaku Industri, Nggak Ada Kata 'Nganggur' Bagi Lulusan SMK MM2100

Bayu Galih Permana - Kamis, 11 Juli 2019 | 15:59
SMK MM2100
ILO/F. LATIEF

SMK MM2100

HAI-Online.com - Nggak bisa dipungkiri, selama ini banyak generasi muda yang malas untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah, entah karena sudah jenuh dengan pelajaran sekolah ataupun terhalang masalah biaya.

Maka dari itu, kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) selepas dari SMP agar bisa langsung bekerja dan menghasilkan uang setelah lulus.

Berkaca dari hal itu lah, ada sejumlah aspek yang perlu diperhatikan ketika memilih SMK tujuan, salah satunya koneksi ataupun kerjasama dengan pelaku industri yang bisa memudahkan siswa untuk mendapat pekerjaan selesainya sekolah.

Sama seperti halnya SMK Mitra Industri MM2100, sekolah yang berada di Cikarang Barat, Bekasi ini telah mengembangkan empat bentuk kemitraan dengan industri, yang tentunya memberikan keuntungan bagi siswa yang menuntut ilm di sana.

Baca Juga: Cerita Siswi SMK yang Berhasil Lolos dari Penculikan, Lompat hingga Temukan Korban Lain dalam Mobil Pelaku

Hal ini dilakukan nggak hanya untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta didiknya, tapi juga meningkatkan kemampuan para guru serta instruktur supaya sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan industri.

“Sekolah ini berdiri karena kami, para HRD, susah sekali mencari pekerja yang berkualitas. Ini juga untuk menjawab tantangan bagi putra-putri daerah di sini yang selalu kalah bersaing dalam proses rekrutmen," terang Lispiyatmini, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Mitra Industri MM2100.

Berikut sejumlah keunggulan SMK Mitra Industri MM2100 dibandingkan SMK lain pada umumnya.

1. Pengembangan Kurikulum

SMK MM2100
ILO/F. LATIEF

SMK MM2100

Menurut Kepala Bidang Hubungan Industri SMK Mitra Industri MM2100, Munandar pengembangan kurikulum yang dilakukan oleh pihaknya membuat semua materi-materi produktif telah sesuai dengan kompetensi industri.

Validasi industri ini sesuai dengan program yang dijalankan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dr. Ir. M. Bakrun, MM, Direktur Pembinaan SMK, di mana SMK harus melakukan kolaborasi dengan industri.

“Salah satu yang dikembangkan adalah proses kemitraan SMK dengan industri terutama pada saat penyusunan kurikulum. Saat ini sudah banyak kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri,” terang Munandar.

2. Mengadopsi Sistem Praktik Kerja di Jerman

SMK MM2100
ILO/F. LATIEF

SMK MM2100

Selanjutnya, praktik kerja industri SMK Mitra Industri MM2100 mengadopsi sistem di Jerman, yang mana terbagi menjadi dua yaitu dalam bentuk praktik kerja industri (prakerin) dan juga teaching factory selama satu tahun.

Menurut keterangan dari salah seorang siswa jurusan listrik, Gendita Gumri, prakerin ini sangatlah bermanfaat bagi dia, bahkan pengawasnya sampai kagum karena sudah mengetahui seluk beluk mesin, fungsi, hingga tugasnya dengan baik saat magang.

“Waktu saya magang di produksi saya tahu ini mesin apa, serta tugas dan fungsinya. Penyelia saya sampai kagum karena di SMK ini sudah diajarkan, sementara di SMK lain belum.“ ungkap Gendita menceritakan pengalamannya.

Sementara itu teaching factory merupakan sebuah bentuk pembelajaran yang menghadirkan suasana yang mendekati lingkungan dan aktivitas industri yang sesungguhnya, di mana ini merupakan bentuk kerjasama antara sekolah dan perusahaan atau pabrik.

3. Rekrutmen Perusahaan sebelum Siswa Lulus

SMK MM2100
ILO/F. LATIEF

SMK MM2100

Belum berhenti sampai di situ, hampir seluruh siswa SMK Mitra Industri MM2100 sudah diterima kerja meskipun sekolah mereka belum selesai, jadi nggak ada lagi kata menganggur setelah mereka lulus nanti.

“Para lulusan dari SMK MM2100 umumnya sudah siap bekerja karena mereka cukup percaya diri untuk menerima pembelajaran dari industri. Sebagai user, saya merasa puas,” jelas Ferina Hidayati, Recruitment and Training PT Jotun Indonesia.

Baca Juga: Ulang Tahun Ke-5, Ruangguru Bocorin Sejumlah Inovasi Baru

4. Program Pemagangan bagi Guru maupun Instruktur

SMK MM2100
ILO/F. LATIEF

SMK MM2100

Terakhir, SMK MM2100 menjalin kerjasama dengan sejumlah perusahaan untuk menerima guru dan instruktur mengikuti program pemagangan di perusahaan guna meningkatkan kompetensi dan menjaga materi yang diberikan ke siswa selalu update dengan perkembangan.

“Banyak manfaat yang dirasakan karena kami menjadi lebih kompeten dan selalu update dengan perkembangan baru yang ada di dunia industri,” cerita salah seorang guru otomotif yang telah mengikuti program on-the-job training di perusahaan Agus Pranoto Sidik.

Mengapreasiasi kerjasama ini, Dede Shinta Sudono selaku Koordinator Program Pemagangan ILO, mengatakan bahwa program seperti ini bisa meningkatkan kesesuaian antara kompetensi para lulusan SMK dengan peluang kerja yang tersedia.

“Industri juga dapat berkontribusi dengan mengembangkan kurikulum bersama SMK, berbagi pengetahuan melalui penyediaan instruktur dan melakukan program pemagangan baik untuk siswa maupun guru,” ujar Dede.

Jadi gimana nih temen-temen yang masih duduk di bangku SMP, sekarang udah pada nggak bingung lagi kan mau melanjutkan sekolah ke mana? (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest