Follow Us

Meski Baik Diminum Saat Cuaca Panas, Air Dingin Ternyata Beresiko Timbulkan Masalah Kesehatan

Bayu Galih Permana - Kamis, 04 Juli 2019 | 11:07
Ilustrasi minum air
Pixabay/GSquare

Ilustrasi minum air

HAI-Online.com - Nggak bisa dipungkiri, air dingin emang paling nikmat ketika diminum di kala cuaca tengah panas-panasnya karena bisa menyeimbangkan suhu dan cairan di tubuh agar nggak terkena dehidrasi.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang menyebutkan bahwa air dengan suhu 16 derajat celcius ternyata paling efektif untuk mengembalikan hidrasi orang-orang dehidrasi seusai olahraga dan juga terpapar sinar matahari.

Meski baik bagi tubuh karena mampu mengembalikan cairan ketika dehidrasi, air dingin diketahui juga menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, apalagi saat diminum dalam porsi banyak.

Seperti yang dilansir dari NDTV Food, air dingin membuat kontraksi pada pembuluh darah, yang nantinya akan memberikan pengaruh besar terhadap proses pencernaan ketika menyerap nutrisi.

Baca Juga: Riset Bilang, Merokok Nggak Cuma Bahayakan Pernapasan tapi Juga Penglihatan

Ketika mengonsumsi air dingin, fokus tubuh bakal berubah, yaitu menormalkan kembali suhu tubuh yang normalnya berada pada angka 37 derjat Celcius.

Maka dari itu, ketika orang-orang meminum air dengan suhu yang lebih rendah, tubuh nantinya akan membutuhkan energi ekstra untuk mengembalikan suhu tubuh ke angka normal, di mana hal tersebut membuat proses pencernaan serta penyerapan nutrisi menjadi nggak maksimal.

Selain nggak baik bagi pencernaan, meminum air dingin bisa merangsang saraf kranial kesepuluh, yaitu saraf vagus yang dikenal berperan penting dalam menurunkan ritme jantung.

Ketika saraf ini terangsang, nggak menutup kemungkinan detak jantung akan ikut menurun, yang otomatis bakal membahayakan nyawa dari pengonsumsi air dingin.

Berkaca dari hal tersebut, orang-orang disarankan untuk nggak terlalu sering meminum air dingin demi menjaga kesehatan meskipun jenis minuman satu ini sebenarnya juga memiliki manfaat untuk mengembalikan cairan tubuh. (*)

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest