Follow Us

Dari Asrama Brimob Terbakar Hingga Polisi dari China, Ini 4 Hoaks yang Muncul dalam Kerusuhan 22 Mei

Bayu Galih Permana - Jumat, 24 Mei 2019 | 15:30
Anggota Brimob bersitegang dengan massa di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Rabu (22/5).
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

Anggota Brimob bersitegang dengan massa di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Rabu (22/5).

Bahkan, unggahan tersebut menyebutkan adanya lima butir peluru sebagai barang bukti tembakan yang ditemukan anggota polisi pada lokasi kejadian.

Selain itu, dalam video juga terdengar bunyi letusan senjata api di luar masjid, sebelum akhirnya puluhan orang terlihat memasuki area masjid untuk menghindari tembakan gas air mata yang dikeluarkan polisi.

Mendengar kabar tersebut, Irjen Pol Muhammad Iqbal selaku Kepala Divisi Humas Polri langsung memberikan bantahan soal adanya serangan personel Brimob di Masjid Al Makmur, Tanah Abang, Jakarta.

"Saya bantah bahwa Brimob tidak pernah menyerang masjid. Teman kami, rekan kami, TNI juga tidak pernah menyerang masjid, tapi diviralkan menyerang masjid," terangnya dalam keterangan pers di kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan HAM, Rabu (22/5).

3. Polisi Menyerang Demonstran dengan Peluru Tajam

Sebuah kabar menyebut seorang korban bernama Farhan tewas akibat luka tembak di bagian leher hingga tembus ke bagian belakang tubuhnya saat turut serta dalam aksi demonstrasi di depan Pasar Blok A Tanah Abang.

Menurut keterangan salah seorang YouTuber yang ikut terjun langsung meliput ke lapangan, Fiki Firmanto, petugas kepolisian nggak menyerang dengan peluru tajam, melainkan peluru karet, peluru hampa, dan gas air mata untuk membubarkan massa.

"Polisi menembak masyarakat dengan peluru karet, dan peluru hampa. Polisi juga memakai gas air mata untuk membuat pandangan massa terganggu. Polisi sudah berusaha mengamankan dan membuat situasi menjadi kondusif, tapi massa terus menyerang," ujar Fiki.

Hal ini juga diperkuat dengan keterangan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (POl) Dedi Prasetyo yang mengungkapkan bahwa polisi yang melakukan pengamanan aksi nggak membawa peluru tajam.

"Aparat kepolisian dalam rangka pengamanan unjuk rasa tidak dibekali peluru tajam," ujar Dedi, Selasa (21/5).

Baca Juga: Kisah Pedagang Kecil yang Rugi Hingga Rp 20 Juta Setelah Warungnya Dijarah Perusuh 22 Mei

4. Anggota Brimob dari China

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular