HAI-ONLINE.COM - Tau Sembalun? Kecamatan di Lombok Timur ini terkenal sangat dingin. Pake jaket, tentunya wajar kalo ke sekolah ketika cuaca terasa bikin menggigil, dan fungsinya bukan buat gaya-gayaan dong.
Makanya, ketika ada seorang siswa SMAN 1 Sembalun bernama Aldi Irpan nggak diluluskan sekolah dengan alasan pake jaket ke sekolah, agak gimana gitu.
Memang sih, SMAN 1 Sembalun punya peraturan siswa dan guru diizinkan menggunakan jaket hanya sampai di gerbang sekolah. Sebelum masuk ke lingkungan sekolah, jaket harus dimasukkan dalam tas. Jika merasa kurang enak badan atau cuaca sangat dingin, bisa mengunakan jaket setelah melapor ke guru BP dan kesiswaan.
Aldi adalah siswa yang mengkritik kebijakan tersebut. Bahkan ia mengaku melihat temannya dipukul kepala sekolah karena memakai jaket.
"Jadi inilah sebenarnya harus dipahami, saya ini Master (lulusan S2) yang berusaha mencoba mengkaji, kenapa jaket itu begitu mendominasi dalam proses penilaian karakter siswa. Hasil pengamatan saya waktu banyak jaket, banyak macam jaket sehingga nggak mencerminkan anak sekolah. Ada juga yang mengunakan jaket karena nggak memakai seragam, mengunakan kalung perak. nggak mengunakan jaket agar ciri khas sebagai siswa kelihatan," kata Sadikin Ali, kepala sekolah SMAN 1 Sembalun.
Baca Juga: 7 Fakta Aldi Irpan, Siswa SMA yang Nggak Lulus Gara-gara Kritik Kepala Sekolah
Sadikin mengatakan, salah satu perilaku yang jadi penilaian, misalnya ketika Aldi mengkritik kebijakan yang telah digodoknya dengan tim kesiswaan. Aldi mengkritik pengunaan jaket di sekolah dan juga melanggarnya.
Ia pun berkata Aldi harusnya bisa beradaptasi dengan cuaca Sembalun yang bisa hingga 13 derajat celcius. Guru yang berasal dari luar Sembalun bisa beradaptasi. Dia heran kenapa Aldi yang asli Sembalun nggak bisa beradaptasi dengan dingin. "Aldi nggak diluluskan karena teknik pengunaan jaket di sekolah yang banyak dilanggar. Kadang-kadang kurang koordinasi. Waktu Aldi pakai jaket dia mengatakan sudah koordinasi dengan wali kelas, tetapi sebenarnya nggak pernah berkordinasi," jelasnya. Sadikin mengatakan, nilai Aldi masih mencukupi, nggak buruk. Tapi dalam kurikulum 13 (K13), nggak hanya melihat nilai tapi juga pendidikan karakter. Aldi juga disebut parkir sembarangan, dan bukan di tempat parkir yang disepakati. Aldi juga mengkritik jam masuk sekolah serta pernah membuat status di media sosial karena siswa dipulangkan lantaran terlambat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengakuan Kepsek SMAN 1 Sembalun soal Alasan Tak Luluskan Siswanya"