Menurutnya, tantangan sesungguhnya ada pada institusi tersebut yang masih memiliki banyak kekurangan pada apa yang disebut sebagai kebutuhan dasar sehari-hari.
Mengandalkan sungai terdekat untuk persediaan air, listrik bertenaga surya dan tanpa jangkauan sinyal seluler, para guru pun telah terbiasa dengan situasi tersebut dan tetap menikmati untuk mengajar murid-murid tersebut.
Selain pelajaran biasa, Ahmad Saidin juga melatih dan mendorong murid-muridnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga. Sebab hal tersebut bisa memberi mereka kesempatan untuk mengikuti turnamen-turnamen di luar sekolah.
Cerita mengenai dedikasi Ahmad yang tinggi untuk mengajar murid-muridnya ini telah menyebar luas, dan ia mendapat banyak tawaran bantuan untuk meringankan pekerjaannya.
Baca Juga : Anjing Ini Jadi Pahlawan Setelah Selamatkan Bayi yang Dikubur Hidup-hidup Ibu Kandungnya
Namun, Ahmad menolak bantuan tersebut dan menyarankan untuk memberikannya pada murid-murid Orang Asli yang membutuhkan.
“Aku menikmati mengajar di sini dan senang dengan apa yang aku lakukan. Sebaiknya, akan lebih baik jika orang dapat membantu anak-anak Orang Asli, dan aku yakin mereka akan sangat berterima kasih," ujarnya.