Follow Us

#WahyooChallenge, Challenge Berbagi Makanan Berbuka untuk Driver Ojek Online

Ricky Nugraha - Rabu, 15 Mei 2019 | 15:57
Ilustrasi ojek online
iStock Editorial

Ilustrasi ojek online

HAI-online.com - Di bulan Ramadhan ini, ada satu challenge menarik yang beredar di media sosial dengan hashtag #WahyooChallenge.

Challenge ini dilakukan dengan memesan makanan atau minuman di aplikasi ojek online dan memberikannya untuk sang pengemudi. Pesanan pun bebas, nggak dipatok jumlah atau jenis tertentu.

Lalu setelah dipesan, pengguna aplikasi diminta untuk menyampaikan pada pengemudi bahwa mereka nggak perlu mengantarkan pesanan ke alamat manapun, melainkan diberikan kepada driver ojol sebagai hidangan berbuka puasa.

Namun, kenapa nama yang diberikan adalah #WahyooChallenge?

Baca Juga: Viral, Cewek Ini Dapat Apresiasi karena Beliin Pizza untuk Buka Puasa Driver Ojol

Setelah ditelusuri, tantangan ini ternyata berawal dari tantangan internal di sebuah perusahaan bernama Wahyoo Group, yang mana Wahyoo punya tujuan untuk menyejahterakan atau menaikkan derajat pemilik warung makan.

Peter Shearer, CEO sekaligus pendiri Wahyoo, menjelaskan bahwa ia terinspirasi untuk mengadakan challenge tersebut di lingkungan internal perusahaannya setelah mengetahui kisah Agnes Claudya yang viral karena telah membelikan makanan berbuka untuk driver ojek online.

"Ini kan perbuatan yang sangat baik ya, dan saya ingin men-challenge sebenarnya internal orang-orang yang kerja di tempat saya bahwa ini kan sesuai dengan value-nya kami, value positif dan berbuat baik," kata Peter dikutip dari Kompas.com.

Peter mengaku terlebih dahulu melakukannya dan awalnya ingin melakukan secara diam-diam.

Baca Juga: Viral Cowok 19 Tahun Jadi Pahlawan Setelah Selamatkan 14 Orang dari Gedung yang Terbakar

Namun setelah melakukan kebaikan dan mengetahui respons pengemudi yang ia belikan, Peter merasa begitu bahagia. Dia pun mengajak teman-teman di kantornya untuk melakukan hal yang sama.

Di luar dugaan, tantangan yang ia mulai dari diri sendiri dan internal perusahaannya ternyata meluas bahkan hingga ke berbagai daerah di Indonesia.

"Kita merasa, wah punya saldo Rp 15.000-Rp 20.000 enggak tahu mau dibuat apa, ternyata kalau kita belikan sesuatu buat orang, eh ada lho ternyata yang belum makan. Sampai ada yang menangis, telepon, begitu," ujar Peter.

Menurut Peter, tantangan ini nggak cuma membantu para pengemudi ojek online, tapi juga para pemilik usaha makanan yang ada di luar sana. (*)

Source : Kompas.com

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest