My colleague opened the Galaxy Fold and it started doing this. So, long answer to your question @WilfredFrost, the hinge doesn’t seem very rugged after all. After two days: pic.twitter.com/Z1F8iwjURaMenanggapai berbagai laporan itu, Samsung mengatakan dugaan awal kerusakan kemungkinan berkaitan dengan area atas dan bawah engsel.— Todd Haselton (@robotodd) April 17, 2019
"Ada juga kejadian di mana zat dalam perangkat mempengaruhi kinerja layar," ujar Samsung di situs resminya, Selasa (23/4/2019).
Beberapa pengulas juga sempat mengelupas lapisan atas yang terlihat seperti pelindung layar. Namun ternyata, lapisan halus tersebut bukanlah pelindung layar yang bisa dilepas.
PSA: There's a layer that appears to be a screen protector on the Galaxy Fold's display. It's NOT a screen protector. Do NOT remove it.I got this far peeling it off before the display spazzed and blacked out. Started over with a replacement. pic.twitter.com/ZhEG2BqulrSamsung berjanji untuk meningkatkan proteksi pada layar lipat tersebut. Selain itu, mereka juga berencana untuk menambah pedoman bagi para konsumennya, bagaimana cara menggunakan ponsel layar lipat ini dengan baik dan benar.— Marques Brownlee (@MKBHD) April 17, 2019
Baca Juga : Tanpa Iklan dan Pemberitahuan, Asus Luncurkan Zenfone Live L2
Teknologi ponsel layar lipat merupakan teknologi smartphone termutakhir saat ini. Sehingga wajar apabila perlakuannya agak berbeda dibanding smartphone konvensional.
"Kami menghargai kepercayaan yang diberikan pelanggan untuk kami, dan mereka selalu menjadi prioritas kami," klaim Samsung.
Galaxy Fold mulai dijual seharga 1.980 dollar AS (Rp 28 jutaan). Meski harganya selangit dan banyak laporan masalah, Galaxy Fold nyatanya tetap menarik bagi sebagian kalangan.
Dalam sesi pre-order pertamanya pada 15 April lalu, unit Galaxy Fold dilaporkan ludes terjual di situs resminya. Sayangnya, nggak diungkap berapa banya unit yang terjual.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Samsung Tunda Peluncuran Galaxy Fold secara Global".